Insiden demam berdarah global telah meningkat tajam selama dua dekade terakhir, sehingga menimbulkan tantangan kesehatan masyarakat yang substansial. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan di Indonesia pada tahun 2023 jumlah kumulatif kasus DHF di Indonesia sebanyak 114.720. Dengue Haemoragic Fever tidak melihat kategori umur. Pada pasien yang mengalami kekurangan gizi, infeksi dengue akan cenderung lebih parah karena sistem kekebalan tubuh yang menurun untuk melawan infeksi. Dampak dari infeksi dengue bila tidak ditangani dapat meningkatkan derajat keperahan yaitu Dengue Syok Sindrom (DSS) dimana keseimbangan elektrolit seperti hiponatremia, hipokalsemia dan overhidrasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara usia, status gizi dan tanda perdarahan dengan kondisi Dengue Shock Syndrome (DSS) pada pasien DHF usia 0-15 tahun di RS Sebening Kasih Tayu, Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode penelitian case control. Analisa Data menggunakan Uji statistic Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan nilai p value sebesar 0,735 > (? = 0,05) bahwa tidak ada Hubungan antara usia dengan kondisi Dengue Shock Syndrome (DSS) pada pasien DHF. Pada status gizi dan tanda perdarahan didapatkan nilai p value sebesar 0,00 < (? = 0,05) artinya ada hubungan status gizi dan tanda perdarahan dengan kondisi Dengue Shock Syndrome (DSS) pada pasien DHF usia 0-15 tahun di RS Sebening Kasih Tayu.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025