Pulau Lusi merupakan pulau buatan terbentuk sebagai solusi dari penanganan endapan sedimen muara Sungai Porong oleh semburan lumpur panas yang kemudian menjadi objek wisata pada 2015. Namun pengelolaan dan pengembangan Pulau Lusi sebagai daya tarik wisata jangka panjang belum tersedia. Potensi dan keunikan Pulau Lusi apabila dikelola dengan baik dapat memiliki peran signifikan dalam pembangunan situs wisata berkelanjutan yang menekankan pada terciptanya pengelolaan berkelanjutan terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan masyarakat terdampak. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun prioritas strategi dalam upaya mengembangkan situs wisata berkelanjutan pada Pulau Lusi menggunakan analisis AHP dengan memperhatikan empat kriteria yaitu: (1) Daya Tarik Wisata, (2) Lingkungan, (3) Aksesibilitas, (4) Fisik; dengan 18 alternatif strategi. Hasil penelitian menunjukkan kriteria persentase tertinggi yaitu aspek lingkungan (41,31%). Hal tersebut dikarenakan lingkungan merupakan aspek primer pada situs wisata, yaitu pengunjung cenderung lebih tertarik pada destinasi yang menawarkan lingkungan bersih dan indah. Persentase tertinggi untuk alternatif strategi adalah penambahan dan perbaikan transportasi air menuju Pulau Lusi (14,72%). Pulau Lusi tidak memiliki akses langsung ke daratan utama sehingga penambahan dan perbaikan transportasi air menjadi alternatif tertinggi pada penelitian ini.
Copyrights © 2025