Urgensi dalam penelitian ini yaitu berdasarkan kondisi sekarang di tengah persaingan bisnis yang ketat, setiap perusahaan berupaya mencari strategi tepat untuk mempertahankan eksistensi sekaligus meraih keunggulan kompetitif. Dalam industri manufaktur, pengendalian persediaan bahan mentah memiliki peran yang sangat penting dalam menjamin kelancaran proses produksi serta efisiensi biaya. PT. Ajuna Utama Kimia merupakan industri manufaktur yang memproduksi dan menyediakan perekat kayu thermosetting berkualitas tinggi untuk industri kayu lapis. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan memahami penerapan metode Material Requirement Planning (MRP) dalam pengendalian persediaan bahan mentah untuk upaya meningkatkan efisiensi biaya pada PT. Arjuna Utama Kimia. Jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan, mengkaji dan menjelaskan suatu fenomena dengan data (angka) apa adanya tanpa bermaksud menguji suatu hipotesis tertentu. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan persediaan bahan baku tahun 2024. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, Wawancara, Dokumentasi, dan Studi Pustaka. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan metode pengendalian persediaan bahan baku Material Requirement Planning (MRP) yang mencakup teknik Lot For Lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), dan Period Order Quantity (POQ), untuk menguji efisiensi biaya persediaan bahan baku urea. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian persediaan bahan baku urea di PT. Arjuna Utama Kimia Surabaya tahun 2024 belum efisien. Hal ini tercermin dari tingginya total biaya persediaan berdasarkan kebijakan perusahaan dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP), khususnya pendekatan Economic Order Quantity (EOQ). Metode EOQ terbukti mampu memberikan efisiensi yang signifikan, baik dalam pengurangan total biaya persediaan maupun frekuensi pemesanan, melalui penetapan jumlah pemesanan optimal serta perhitungan safety stock dan reorder point yang lebih akurat. Tingginya frekuensi pemesanan dalam sistem saat ini menjadi penyebab utama membengkaknya biaya pemesanan.
Copyrights © 2025