Transisi dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan fase penting dalam perkembangan remaja yang sering kali disertai stres akibat tuntutan akademik, sosial, dan penyesuaian dengan kurikulum kejuruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan tingkat stres pada siswa kelas X di SMKN 1 Bangkinang Kota. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional dan metode cross-sectional, melibatkan 187 responden. Hasil menunjukkan bahwa siswa dengan aktivitas fisik ringan memiliki persentase stres berat lebih tinggi (8,0%), sedangkan siswa dengan aktivitas fisik berat memiliki tingkat stres yang lebih rendah (2,7%). Uji statistik chi-square menghasilkan nilai p = 0,002 (p < 0,05), menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik dan tingkat stres. Mayoritas siswa memiliki tingkat aktivitas fisik berat dan berada pada kategori stres sedang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa aktivitas fisik berperan dalam menurunkan tingkat stres siswa, dan pentingnya menjaga aktivitas fisik sebagai bagian dari strategi pengelolaan stres pada masa transisi pendidikan.
Copyrights © 2025