Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memiliki berbagai tantangan dalam aspek fisik, mental, intelektual, sosial, dan emosional yang mempengaruhi kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan lingkungan. Dalam konteks pendidikan inklusif, interaksi sosial memainkan peranan penting dalam perkembangan ABK, baik dari segi prestasi akademik maupun peningkatan harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji interaksi sosial antara peserta didik reguler dan ABK di SD X Kota Bogor dengan fokus pada faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi dinamika tersebut. Faktor pendukung meliputi penerimaan sosial, manajemen sekolah yang baik, serta kegiatan inklusif seperti open house dan kerjasama dengan pihak luar. Di sisi lain, faktor penghambat mencakup penolakan sosial dan konflik yang dapat timbul antara siswa reguler dan ABK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan sosial yang positif dan dukungan dari lingkungan sekolah sangat berpengaruh terhadap interaksi sosial yang baik, sementara penolakan dan ketidakmauan untuk berkomunikasi dapat menghambat perkembangan sosial ABK. Selain itu, komunikasi yang efektif dan pendidikan inklusif menjadi kunci dalam membantu ABK mencapai potensi maksimal mereka. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya peran orang tua, guru, dan teman sebaya dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial dan emosional ABK.
Copyrights © 2025