Tradisi sedekah basorakan merupakan tradisi sedekah yang dilakukan di masjid, mushala, dan surau secara turun-temurun dengan menyebutkan nama dan jumlah uang yang diberikan oleh pemberi sedekah, sehingga dianggap sebagai tindakan riya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pelaksanaan tradisi sedekah basorakan yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan antropologi akulturasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tradisi sedekah basorakan yang dilakukan oleh masyarakat Jorong Lubuk Alung didasari oleh sebuah hadis tentang perlombaan sedekah para sahabat pada saat perang Tabuk. Prosesi pelaksanaan sedekah basorakan pada hari-hari besar Islam, seperti shalat Jumat, peringatan Isra' dan Mi'raj serta Idul Fitri. Prosesi sedekah basorakan memiliki dampak yang sangat besar dan jumlah yang diperoleh sangat besar, jika dibandingkan dengan sedekah melalui kotak infak yang dipajang di masjid. Bagi masyarakat setempat, sedekah basorakan bukanlah bagian dari riya, karena bukan orang yang bersedekah yang menyebutkan hasil sedekahnya, melainkan orang lain yang telah diamanahi untuk menyampaikan jumlah sedekah dan pemberi sedekah. Tradisi sedekah basorakan merupakan bentuk akulturasi agama dan budaya yang masih dipertahankan oleh masyarakat setempat dengan menggunakan cara basorakan dalam memotivasi orang lain untuk bersedekah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025