Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MNEMONIC DEVICE (KALENDER) UNTUK PENGAYAAN LITERASI MUSIM MENUJU SUMBA BARAT DAYA YANG BERDAULAT PANGAN Laksono, Paschalis Maria; Christianto R., Wisma Nugraha; Widada, Arif Wahyu; Anantasari, Esti; Marlina, Inda; Nandiswara, Olga Aurora; Dhanwani, Natasha Devanand
HUMANIKA Vol 28, No 1 (2021): June
Publisher : Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/humanika.v28i1.35653

Abstract

Kedaulatan pangan adalah solusi bagi kelaparan. Namun demikian di Sumba Barat Daya, kondisi lapar tersebut berkelindan menyatu dengan perubahan kondisi alam, sosial, ekonomi, dan budaya. Pengadaan dan kecukupan pangan pun dibayangkan bertautan dengan kebutuhan untuk memenuhi kontrak-kontrak sosial dalam komunitas setempat, yaitu dengan moralitas yang ditampilkan melalui rangkaian ritual daur hidup sepanjang tahun. Kelindan pengadaan pangan, yang utamanya lewat kegiatan pertanian dan peternakan, dengan rangkaian kegiatan ritual ini diperlukan penataan agar hidup lebih terorganisir dan adaptif terhadap perubahan lingkungan. Kelindan ini secara tradisional telah diantisipasi menggunakan berbagai macam media. Salah satu di antaranya adalah kalender musim yang di Sumba Barat Daya dan banyak tempat lain sudah terabaikan. Oleh karena itu, artikel ini menyajikan aplikasi kalender musim sebagai mnemonic device yang dapat membantu petani, untuk menemukenali kembali jiwa alam sehingga mereka dapat bertani selaras dengan irama alam. Selain itu, kalender musim menjadi sarana pencatatan mengenai tanda-tanda alam yang selama ini samar, sehingga petani mampu menyeimbangkan diri antara kepentingan pemenuhan komoditas dan juga pemenuhan kebutuhan hidupnya. Secara partisipatoris penelitian dilakukan selama tiga tahun, yaitu tahun pertama menghasilkan identifikasi masalah; tahun kedua menghasilkan rumusan model kedaulatan pangan, dan tahun ketiga berisi rangkaian workshop uji coba model. Artikel ini khusus mengulas bagaimana model kedaulatan pangan yang berupa mnemonic device itu diperkaya melalui serangkaian workshop, yang diikuti para pemangku kepentingan di Sumba Barat Daya serta komunitas mahasiswa Sumba yang ada di Yogyakarta. Pengayaan kalender musim ini diharapkan mempermudah serta memperluas aksesibilitas penggunanya secara lintas gender, usia, dan strata sosial. Apresiasi kalender musim akan menjamin petani insaf akan pentingnya mendahulukan kedaulatan pangan daripada gengsi sosial.
Melek Politik Sejak Dini: Kaum Muda Jerman yang Berpolitik dalam Grüne Jugend Marlina, Inda
Lembaran Antropologi Vol 2 No 2 (2023)
Publisher : Department of Anthropology, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/la.9405

Abstract

Grüne Jugend merupakan organisasi sayap pemuda dari partai Bündnis 90/Die Grünen atau Die Grünen (Partai Hijau). Manifesto partai ini berakar pada lingkungan hidup dan hak asasi manusia di mana isu-isu tersebut saat ini menjadi landasan kampanye para pemuda di sebagian besar wilayah Jerman maupun Eropa. Bündnis 90/Die Grünen pada tahun 2011 pernah mengamankan suara sebanyak 42% di Freiburg, sebuah kota di negara bagian Baden-Württemberg di Jerman sehingga Freiburg sempat dikenal sebagai salah satu basis terbesar Partai Hijau. Penelitian ini menguraikan bagaimana budaya di Jerman membentuk para pemuda terlibat aktif dalam politik praktis. Tulisan ini merupakan hasil rangkaian dari program tandem yang dilaksanakan antara jurusan Antropologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan jurusan Ethnology dari Universitas Freiburg. Penelitian ini menggunakan metode tandem, wawancara mendalam, dan studi literatur. Sebagai landasan penelitian, terdapat dua pertanyaan. Apa yang menyebabkan pemuda di Jerman tertarik untuk bergabung dengan Grüne Jugend dan terlibat politik? Anggota Grüne Jugend memperoleh informasi dari berbagai media yaitu secara mandiri dan dari orang tua atau teman-teman mereka. Secara mandiri di dapat dari pengetahuan tentang Die Grünen dan perhatian terhadap lingkungan sekitar mereka. Budaya di Jerman mengenalkan politik sejak dini melalui keterlibatan anak-anak dalam mengambil keputusan. Keterlibatan tersebut membentuk daya kritis dan reflektif dalam diri anak-anak sehingga mereka dapat memutuskan sesuatu seiring pertumbuhan mereka. Keterlibatan pemuda di ini menjadi salah satu studi kasus bahwa pemuda memiliki hak untuk mengubah kehidupan mereka dimulai dari keberanian menyampaikan pendapat.
CHARACTERISTICS OF THE QUR'ᾹNIC MANUSCRIPT OF SYEIKH SURAU TANJUANG Idris, Mhd.; Marlina, Inda
Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur'an dan Tafsir Vol 6 No 1 (2021): Volume 6 No. 1, Juni 2021
Publisher : The Department of the Qur'anic Studies, Faculty of Ushuluddin, Adab, and Da'wah, State Institute of Islamic Studies (IAIN) Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at-tibyan.v6i1.2703

Abstract

This study aims to determine the characteristics of the Qur'ānic manuscripts of Syeikh Surau Tanjuang and it’s differences from the Qur'ān rasm usmaniy. This research is a library research with a philological and codicological approach. The primary source of this research is the Qur'ānic manuscripts of Syeikh Surau Tanjuang and the secondary sources used are books that are directly related to the discussion. The results of this study indicate that three manuscripts of the Qur'ān were found as relics of Syeikh Surau Tanjuang. The manuscripts were collected by Hayatun Nufus and Datuak Trans as the Tanjuang tribe. The characteristics of the Qur'ānic manuscripts of Syeikh Surau Tanjuang generally do not have a cover and are written in naskhi script. The condition is quite apprehensive because it is no longer intact, many pages are missing, the paper is torn, even eaten by termites, and the paper has started to turn yellow. The comparison of the Qur'ān Syeikh Surau Tanjuang manuscripts with the Qur'ān rasm utsmani can be seen from several aspects, including the aspect of rasm, punctuation (syakl), tajwid sign, waqaf sign which in general has clear differences. Besides that, there were also some errors in writing.
Living Hadith Studies: Acculturation of Religion and Minang Culture in the Sadakah Basorakan Tradition Saputra, Edriagus; Gustianda, Nana; Kirin, Arwansyah; Fata, Azamel; Marlina, Inda; Zakiyah, Zakiyah
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Vol. 29 No. 1 (2025): Majalah Ilmiah Tabuah : Ta'limat, Budaya, Agama, dan Humaniora
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37108/tabuah.v29i1.2349

Abstract

Tradisi sedekah basorakan merupakan tradisi sedekah yang dilakukan di masjid, mushala, dan surau secara turun-temurun dengan menyebutkan nama dan jumlah uang yang diberikan oleh pemberi sedekah, sehingga dianggap sebagai tindakan riya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pelaksanaan tradisi sedekah basorakan yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan antropologi akulturasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tradisi sedekah basorakan yang dilakukan oleh masyarakat Jorong Lubuk Alung didasari oleh sebuah hadis tentang perlombaan sedekah para sahabat pada saat perang Tabuk. Prosesi pelaksanaan sedekah basorakan pada hari-hari besar Islam, seperti shalat Jumat, peringatan Isra' dan Mi'raj serta Idul Fitri. Prosesi sedekah basorakan memiliki dampak yang sangat besar dan jumlah yang diperoleh sangat besar, jika dibandingkan dengan sedekah melalui kotak infak yang dipajang di masjid. Bagi masyarakat setempat, sedekah basorakan bukanlah bagian dari riya, karena bukan orang yang bersedekah yang menyebutkan hasil sedekahnya, melainkan orang lain yang telah diamanahi untuk menyampaikan jumlah sedekah dan pemberi sedekah. Tradisi sedekah basorakan merupakan bentuk akulturasi agama dan budaya yang masih dipertahankan oleh masyarakat setempat dengan menggunakan cara basorakan dalam memotivasi orang lain untuk bersedekah.
CHARACTERISTICS OF THE QUR'á¾¹NIC MANUSCRIPT OF SYEIKH SURAU TANJUANG Idris, Mhd.; Marlina, Inda
Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur'an dan Tafsir Vol 6 No 1 (2021): Volume 6 No. 1, Juni 2021
Publisher : The Department of the Qur'anic Studies, Faculty of Ushuluddin, Adab, and Da'wah, State Institute of Islamic Studies (IAIN) Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at-tibyan.v6i1.2703

Abstract

This study aims to determine the characteristics of the Qur'ānic manuscripts of Syeikh Surau Tanjuang and it's differences from the Qur'ān rasm usmaniy. This research is a library research with a philological and codicological approach. The primary source of this research is the Qur'ānic manuscripts of Syeikh Surau Tanjuang and the secondary sources used are books that are directly related to the discussion. The results of this study indicate that three manuscripts of the Qur'ān were found as relics of Syeikh Surau Tanjuang. The manuscripts were collected by Hayatun Nufus and Datuak Trans as the Tanjuang tribe. The characteristics of the Qur'ānic manuscripts of Syeikh Surau Tanjuang generally do not have a cover and are written in naskhi script. The condition is quite apprehensive because it is no longer intact, many pages are missing, the paper is torn, even eaten by termites, and the paper has started to turn yellow. The comparison of the Qur'ān Syeikh Surau Tanjuang manuscripts with the Qur'ān rasm utsmani can be seen from several aspects, including the aspect of rasm, punctuation (syakl), tajwid sign, waqaf sign which in general has clear differences. Besides that, there were also some errors in writing.