Latar Belakang: Persepsi yang berkembang di masyarakat umum mengenai persalinan adalah bahwa persalinan merupakan pengalaman yang menyakitkan dan berisiko. Hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan. Gentle birth merupakan salah satu pendekatan dalam asuhan kehamilan dan persalinan yang dapat membantu ibu mengurangi tingkat kecemasan sejak masa kehamilan. Untuk mendukung keberhasilan gentle birth, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan berlatih prenatal gentle yoga. Tujuan penelitian: Penelitian ini menilai hubungan antara praktik yoga prenatal, persepsi ibu hamil tentang persalinan, dan tingkat self-efficacy dalam menghadapi proses kelahiran. Metode: Desain penelitian adalah cross-sectional dengan 54 responden ibu hamil tanpa komplikasi di Kabupaten Blora (2025). Persepsi diukur menggunakan skala persepsi manfaat yoga, sedangkan self-efficacy dinilai memakai Childbirth Self-Efficacy Inventory (CBSEI). Uji Chi-Square dan Fisher Exact digunakan untuk menganalisis keterkaitan variabel. Hasil: Sebanyak 64,8 % responden mengikuti yoga prenatal. Jumlah kehamilan berhubungan signifikan dengan persepsi ibu (p = 0,034); ibu multipara cenderung melihat persalinan secara lebih positif. Tingkat self-efficacy dipengaruhi oleh wilayah tempat tinggal (p = 0,006) dan partisipasi yoga (p < 0,001). Ibu yang tinggal di perkotaan serta rutin berlatih yoga menunjukkan keyakinan diri lebih tinggi menghadapi persalinan dibandingkan kelompok lainnya. Kesimpulan: Yoga prenatal bukan hanya latihan fisik, tetapi juga sarana meningkatkan kesiapan psikologis ibu hamil. Integrasi kelas yoga dengan edukasi kebidanan berbasis komunitas—terutama di wilayah pedesaan—direkomendasikan untuk memperkuat kepercayaan diri ibu dan mendorong pengalaman persalinan yang lebih positif
Copyrights © 2025