Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya meningkat pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status merokok dan paparan asap rokok terhadap kejadian hipertensi pada lansia di Provinsi Jawa Timur.. Metode: Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan desain potong lintang menggunakan data sekunder Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Subjek penelitian adalah 9.662 lansia usia ≥60 tahun. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Variabel independen meliputi status merokok dan paparan asap rokok, sedangkan variabel dependen adalah status hipertensi. Data dianalisis dengan uji chi-square dan regresi logistik biner. Hasil: Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa merokok dan paparan asap rokok berhubungan signifikan dengan kejadian hipertensi (p<0,001). Dalam analisis multivariat, merokok tetap signifikan sebagai prediktor kuat hipertensi (AOR=2,269; 95% CI: 1,983–2,613; p<0,001), sedangkan paparan asap rokok dieliminasi dari model. Faktor lain yang signifikan meliputi jenis kelamin, usia, IMT, pendidikan, pekerjaan, dan status pernikahan. Kesimpulan: Kesimpulannya, status merokok merupakan faktor paling dominan terhadap hipertensi lansia dan perlu menjadi fokus intervensi kesehatan masyarakat
Copyrights © 2025