Gangguan fungsi ginjal pada anak-anak semakin meningkat, salah satunya akibat konsumsi minuman berwarna yang mengandung zat aditif berbahaya. Data Kementerian Kesehatan tahun 2022 mencatat lebih dari 300 kasus gagal ginjal akut pada anak-anak di Indonesia, dengan 204 di antaranya meninggal dunia. Di Provinsi Gorontalo, terdapat 10 kasus di RS Toto Kabila dan 5 kasus di RS MM Dunda Limboto selama tahun 2023–2024. Kondisi ini menunjukkan pentingnya edukasi kesehatan sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi menggunakan media video animasi terhadap pengetahuan siswa SD tentang bahaya minuman berwarna bagi kesehatan ginjal. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan pendekatan one group pre-test and post-test. Sampel berjumlah 48 siswa kelas V dan VI di SDN 14 Telaga Biru, diambil dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner pre-test dan post-test setelah pemberian edukasi melalui video animasi berdurasi 3 menit 40 detik. Analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan setelah intervensi video animasi (p-value < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa media video animasi efektif dalam meningkatkan pemahaman anak-anak mengenai dampak konsumsi minuman berwarna terhadap kesehatan ginjal.
Copyrights © 2025