Kualitas tidur berperan penting dalam mengatur metabolisme glukosa melalui mekanisme hormonal, termasuk pengaruh terhadap kerja insulin dan kadar kortisol dalam tubuh. Pada kelompok remaja, kualitas tidur cenderung terganggu akibat pola hidup modern yang kurang teratur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kualitas tidur dan kadar glukosa darah sewaktu (GDS) pada remaja di Kabupaten Kuantan Singingi. Desain penelitian menggunakan pendekatan observasional analitik dengan rancangan potong lintang. Sampel terdiri dari 73 siswa berusia 14–17 tahun dari SMPN 2 Teluk Kuantan dan MAN 1 Kuantan Singingi yang dipilih secara total sampling. Kualitas tidur dinilai menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), sedangkan GDS diukur dengan alat glukometer POCT. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank dan Chi-Square. Hasil menunjukkan 91,8% responden memiliki kualitas tidur buruk, sementara 89% memiliki kadar GDS normal. Nilai koefisien korelasi Spearman sebesar 0,110 (p = 0,354) dan nilai p pada uji Chi-Square sebesar 0,370. Hasil ini menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara kualitas tidur dan kadar GDS. Penelitian ini memberikan dasar bagi studi longitudinal dengan alat pengukur objektif seperti Continuous Glucose Monitoring (CGM), serta mendorong pengembangan edukasi kesehatan tidur di sekolah.
Copyrights © 2025