Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh biaya operasional dan kebijakan pemerintah terhadap harga tiket pesawat. Fokus penelitian diarahkan pada perbandingan dua rute penerbangan, yaitu Jakarta–Siborongborong dan Jakarta–Singapura, yang memiliki waktu tempuh serupa namun harga tiket yang sangat berbeda. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan model regresi linier berganda, di mana variabel independen terdiri dari biaya operasional (X₁) dan kebijakan pemerintah (X₂), serta variabel dependen berupa harga tiket pesawat (Y). Data diperoleh secara sekunder melalui observasi harga tiket dan literatur pendukung. Hasil analisis menunjukkan bahwa biaya operasional dan kebijakan tarif pemerintah secara simultan berpengaruh terhadap harga tiket. Rute domestik seperti Jakarta–Siborongborong dikenakan kebijakan tarif batas bawah dan atas, sehingga harga tiket cenderung lebih tinggi dibandingkan rute internasional seperti Jakarta–Singapura yang lebih kompetitif karena tunduk pada mekanisme pasar bebas. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa regulasi tarif dan efisiensi operasional merupakan faktor kunci dalam penetapan harga tiket pesawat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025