Implementasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Sekolah Dasar (SD) menghadapi berbagai tantangan, terutama di sekolah dengan keterbatasan infrastruktur dan literasi digital. Pelaksanaan ANBK di SDN Tegowanu 4 menjadi contoh nyata dari fenomena ini, di mana meskipun telah dilakukan simulasi dan gladi bersih, hambatan seperti ketersediaan perangkat, konektivitas internet, dan beban administratif guru masih mengganggu optimalisasi asesmen. Selain itu, pemanfaatan hasil ANBK untuk perbaikan pembelajaran belum berjalan secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan ANBK di SDN Tegowanu 4 serta mengidentifikasi hambatan dan strategi yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis hasil asesmen. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ANBK telah dilaksanakan dengan melibatkan guru dan siswa, tantangan utama meliputi keterbatasan perangkat teknologi, konektivitas internet, dan beban kerja guru. Di sisi lain, pemanfaatan hasil asesmen untuk perencanaan pembelajaran belum optimal. Strategi yang direkomendasikan mencakup pelatihan guru dalam analisis hasil ANBK, integrasi data asesmen ke dalam Modul Ajar dan asesmen formatif, serta penguatan peran kepala sekolah dalam manajemen mutu berbasis data. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah dasar dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan ANBK dan kualitas pembelajaran.
Copyrights © 2025