Tantangan utama dalam program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini terletak pada proses produksi yang masih bergantung pada peralatan yang bersifat tradisional, sehingga menyebabkan dalam proses pengerjaan memakan waktu yang lebih lama dan jumlah produksi menjadi terbatas. Permasalahan kedua berkaitan dengan aspek manajemen, khususnya belum tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP), deskripsi tugas yang terstruktur, serta pencatatan keuangan yang bersifat sistematis, terutama untuk laporan laba rugi. Permasalahan ketiga berada pada aspek pemasaran, dimana mitra belum memanfaatkan perangkat digital seperti media sosial, platform e-commerce, atau aplikasi relevan lainnya untuk memperluas jangkauan pasar. Akibatnya, penjualan produk miniatur jalur masih terbatas hanya di wilayah desa tempat mitra berada. Pelaksanaan program Pengabdian kepada Masyakarat (PkM) ini melalui beberapa tahapan utama, yaitu sosialisasi, penyaluran bantuan peralatan produksi, pelatihan, penerapan teknologi, serta pengembangan keberlanjutan program. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan keberhasilan yang signifikan, tercermin dari tingginya antusiasme mitra yang terlibat. Kualitas dan serta kapasitas produksi mengalami peningkatan sekitar 50%, dari semula 5–15 unit per bulan menjadi 30–40 unit per bulan. Selain itu, mitra UMKM kini telah memiliki SOP dan juga sistem pencatatan laporan laba rugi. Produk miniatur jalur juga telah mulai dipasarkan secara daring melalui berbagai platform, serta dijual di toko oleh-oleh yang berada di Pekanbaru.
Copyrights © 2025