Penerapan keselamatan pasien di Rumah Sakit Hidayah Boyolali dengan data kejadian insiden keselamatan pasien menunjukkan bahwa pada tahun 2023 terdapat 1 kejadian tidak diharapkan, 6 kejadian tidak cedera, dan 6 kejadian nyaris cedera. Pada tahun 2024, jumlah insiden menurun menjadi 5 kejadian tidak cedera dan 4 kejadian nyaris cedera. Penyebab insiden terbanyak adalah reaksi transfusi darah, kesalahan pemberian obat tanpa efek, dan salah identifikasi pasien. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui penerapan keselamatan pasien, kualitas pelayanan rawat inap, serta pengaruh penerapan keselamatan pasien terhadap kualitas pelayanan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 52 perawat di unit rawat inap. variabel penerapan keselamatan pasien terhadap kualitas pelayanan rawat inap. Instrumen menggunakan skala ordinal, dan analisis data dilakukan dengan uji Kruskal Wallis. Menunjukan hasil uji Kruskal Wallis, diketahui bahwa hanya dua indikator keselamatan pasien yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan rawat inap, yaitu identifikasi pasien yang benar (p = 0,001) dan komunikasi yang efektif (p = 0,011). Sementara itu, empat indikator lainnya keamanan obat (p = 0,103), ketepatan lokasi/prosedur/pasien operasi (p = 0,150), pengurangan risiko infeksi (p = 0,308), dan pencegahan cedera akibat jatuh (p = 0,088) tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan.
Copyrights © 2025