Remaja dari keluarga broken home sering kali menghadapi tekanan emosional yang signifikan, yang dapat memengaruhi perkembangan psikologis dan sosial mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomenologi strategi pengelolaan stres pada remaja yang berasal dari keluarga broken home di Kota Mataram. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menggali pengalaman langsung para remaja melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa strategi pengelolaan stres yang diterapkan meliputi pencarian dukungan sosial, aktivitas kreatif, serta refleksi spiritual. Namun, keterbatasan akses terhadap dukungan profesional dan stigma sosial menjadi tantangan utama dalam proses ini. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi para praktisi pendidikan, psikologi, dan kebijakan sosial untuk mengembangkan intervensi yang lebih efektif dan inklusif bagi remaja yang mengalami dampak keluarga broken home.
Copyrights © 2024