<![CDATA[Penelitian ini menganalisis pengaruh kepemimpinan dan komunikasi terhadap budaya risiko di PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat. Latar belakang penelitian didasari pada disparitas hasil Risk Maturity Index (RMI) tahun 2024 yang menunjukkan kesenjangan antara aspek budaya dan kapasitas risiko (4,6/5) dengan proses, kontrol, dan komunikasi risiko (3,9/5), serta hasil implementasi (2,78/5). Penelitian menggunakan metode kuantitatif survei dengan analisis regresi linier berganda melalui SPSS versi 27. Sampel penelitian berjumlah 95 responden yang diperoleh dengan teknik stratified random sampling dari populasi pegawai struktural dan tim manajemen risiko. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap budaya risiko dengan nilai t-hitung 3,246 > t-tabel 1,986 dan signifikansi 0,002 < 0,05. Komunikasi juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap budaya risiko dengan nilai t-hitung 2,498 > t-tabel 1,986 dan signifikansi 0,014 < 0,05. Secara simultan, kepemimpinan dan komunikasi memberikan pengaruh signifikan terhadap budaya risiko dengan F-hitung 13,318 > F-tabel 3,10 dan signifikansi 0,000 < 0,05. Analisis determinasi menunjukkan bahwa kepemimpinan dan komunikasi secara simultan memberikan kontribusi sebesar 22,5% terhadap budaya risiko, sedangkan sisanya 77,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.]]>
Copyrights © 2025
