Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kontak atau paparan sumber panas seperti api, air panas, listrik dan radiasi, yang dapat menyebabkan peradangan, perdarahan dan shock serta dapat mempengaruhi sistem tubuh jika tidak ditangani secara langsung, mempengaruhi epidermis, dermis dan jaringan subkutan rusak. Kulit bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu tanaman tradisional yang berpotensi sebagai penyembuhan luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas kulit bawang merah (Allium cepa L.) terhadap penyembuhan luka bakar derajat II pada kelinci (Oryctolagus cuniculus). Penelitian ini menggunakan metode maserasi untuk ekstraksi kulit bawang merah dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang diperoleh diformulasikan sediaan salep untuk penyembuhan luka bakar. Hasil ekstraksi diperoleh rendemen 2,64% dengan hasil skrining fitokimia mengandung senyawa metabolit sekunder yang meliputi senyawa flavonoid, saponin, tanin, alkaloid dan terpenoid. Hasil evaluasi sediaan salep ekstrak kulit bawang merah menunjukkan bahwa telah memenuhi syarat sediaan salep. Hasil observasi penyembuhan penyembuhan luka bakar dengan parameter kemerahan disekitar luka bakar dan luas luka diperoleh hasil yang lebih optimum pada F3 dengan konsentrasi 30% ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L.) dibandingkan dengan formlasi F1 dengan konsentrasi 5% dan F2 dengan konsentrasi 10% dan tidak bisa dibandingankan dengan kontrol positifnya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025