Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

The Strategy of Developing Kreo Cave Tourism Tutik, Tutik; Prajanti, Sucihatiningsih Dian Wisika; Kardoyo, Kardoyo
Journal of Economic Education Vol 7 No 2 (2018): December 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jeec.v7i2.25955

Abstract

The potential which is possessed by tourism object of Kreo Cave still needs to be developed again so that it becomes the major of tourism destination that is the most attractive in Semarang city. Therefore, it is needed the strategy of developing the tourism object that is really prepared carefully accompanied by a good handling by the manager of the Kreo Cave tourism object. The objectives of the research are (1) Assessing and analyzing tourist attraction strategies in the development of Kreo Cave Tourism Object in Semarang. (2) Reviewing and analyzing tourism facility strategies in the development of Kreo Cave Tourism Object in Semarang. (3) Reviewing and analyzing the accessibility strategies in developing Kreo Cave Tourism Object in Semarang. (4) Reviewing and analyzing the hospitality strategies in the development of Kreo Cave Tourism Object in Semarang. (5) Reviewing and analyzing the government support strategies in developing Kreo Cave Tourism Object in Semarang. (6) Reviewing and analyzing the tourism promotion strategies in the development of Kreo Cave Tourism Object in Semarang. The method of collecting data in this research was by using questionnaire and interview techniques. This type of the research was qualitative with SWOT analysis method. The result of descriptive qualitative shows the profile and condition of Kreo Cave Tourism Object, while the result of the calculation of SWOT analysis shows that Kreo Cave is in quadrant one, has the dominant strengths and opportunities that have the potential to be developed.
Aktivitas Antikanker Ekstrak Aseton Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Terhadap Sel Vero dan MCF-7 Secara In Vitro Chusniasih, Dewi; Tutik, Tutik
Jurnal Analis Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2020): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v9i2.2458

Abstract

Sebagian besar pasien pengidap kanker mendapatkan kemoterapi yang melibatkan pemakaian obat antikanker, salah satunya adalah doksorubisin. Namun penggunaan doksorubisin dalam jangka waktu yang panjang bersifat racun bagi organ-organ penting. Oleh karena itu banyak dikembangkan penelitian untuk mencari senyawa antikanker lain yang bersifat alami guna meminimalisir efek samping dari obat antikanker tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antiproliferasi ekstrak aseton kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) pada sel kanker MCF-7 dan sel vero secara in vitro. Ekstrak kulit buah kakao diharapkan mampu menghambat pertumbuhan sel kanker sehingga dapat dikembangkan untuk pengobatan kanker. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Kulit buah kakao diekstraksi menggunakan aseton 80% dan dievaporasi hingga diperoleh ekstrak kental. Uji aktivitas antikanker dilakukan secara in vitro dengan metode MTT assay. Dari hasil pengujian diperoleh nilai IC50 dari analisis regresi dari konsentrasi ekstrak dan persentase inhibisi. Nilai IC50 ekstrak terhadap sel vero yaitu 528,13 ppm, sedangkan Nilai IC50 ekstrak terhadap sel MCF-7 yaitu 24,26 ppm.Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak aseton kulit buah kakao tergolong aktif dalam menghambat pertumbuhan sel kanker payudara MCF-7 dan tidak aktif menghambat pertumbuhan sel normal vero.
The Strategy of Developing Kreo Cave Tourism Tutik, Tutik; Prajanti, Sucihatiningsih Dian Wisika; Kardoyo, Kardoyo
Journal of Economic Education Vol 7 No 2 (2018): December 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jeec.v7i2.25955

Abstract

The potential which is possessed by tourism object of Kreo Cave still needs to be developed again so that it becomes the major of tourism destination that is the most attractive in Semarang city. Therefore, it is needed the strategy of developing the tourism object that is really prepared carefully accompanied by a good handling by the manager of the Kreo Cave tourism object. The objectives of the research are (1) Assessing and analyzing tourist attraction strategies in the development of Kreo Cave Tourism Object in Semarang. (2) Reviewing and analyzing tourism facility strategies in the development of Kreo Cave Tourism Object in Semarang. (3) Reviewing and analyzing the accessibility strategies in developing Kreo Cave Tourism Object in Semarang. (4) Reviewing and analyzing the hospitality strategies in the development of Kreo Cave Tourism Object in Semarang. (5) Reviewing and analyzing the government support strategies in developing Kreo Cave Tourism Object in Semarang. (6) Reviewing and analyzing the tourism promotion strategies in the development of Kreo Cave Tourism Object in Semarang. The method of collecting data in this research was by using questionnaire and interview techniques. This type of the research was qualitative with SWOT analysis method. The result of descriptive qualitative shows the profile and condition of Kreo Cave Tourism Object, while the result of the calculation of SWOT analysis shows that Kreo Cave is in quadrant one, has the dominant strengths and opportunities that have the potential to be developed.
HUBUNGAN KADAR FLAVONOID DENGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA DAUN JAMBU AIR (Syzygium aqueum) DAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) MENGGUNAKAN Spektrofotometri UV-Vis Kausar, Radho Al; Eka Putra, Ari Subekti; Tutik, Tutik
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i2.11292

Abstract

polifenol. Senyawa ini banyak ditemukan di berbagai tumbuhan, seperti pada daun jambu air (Syzygium aqueum) dan daun kelor (Moringa oleifera). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kadar flavonoid yang dapat mempengaruhi nilai IC50 (aktivitas antioksidan) pada daun jambu air (Syzygium aqueum) dan daun kelor (Moringa oleifera). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode spektrofotometri UV-Vis dengan menggunakan ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil rendemen dari ekstraksi daun jambu air dan daun kelor adalah sebesar 12,6% dan 12,3%. Hasil rata-rata kadar flavonoid yang diperoleh dari ekstrak daun jambu air adalah sebesar 6,408 dan dari ekstrak daun kelor adalah sebesar 5,419. Senyawa flavonoid diketahui dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan, sehingga semakin besar kandungan flavonoid yang diperoleh, maka semakin besar pula aktivitas antioksidannya. Pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa nilai IC50 pada ekstrak daun jambu air adalah 75,204, sedangkan pada ekstrak daun kelor adalah 86,584. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya termasuk ke dalam kategori antioksidan yang kuat. Analisis data menggunakan uji Correlations menunjukkan korelasi yang kuat antara kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan dengan nilai korelasi sebesar (-1,000) hal ini menandakan bahwa semakin tinggi kadar flavonoid maka semakin tinggi pula kadar antioksidannya. Terdapat perbedaan kadar antioksidan yang signifikan antara kedua ekstrak ditandai dengan nilai sig p < 0,05.
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli MENGGUNAKAN METODE DILUSI Astuti, Wella; Susanti, Dwi; Tutik, Tutik
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 5 (2024): Volume 11 Nomor 5
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i5.13821

Abstract

Daun belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memiliki senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, konsentrasi hambat minimum (KHM), dan konsentrasi bunuh minimum (KBM) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Metode ekstraksi menggunakan maserasi menggunakan etanol 96%, dilakukan uji skrining fitokimia dan Uji antibakteri dengan metode dilusi pada konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8%, 10%. Skrining fitokimia untuk uji senyawa metabolit sekunder diperoleh hasil yang menunjukan bahwa daun belimbing wuluh mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenolik, saponin, tanin, terpenoid dan steroid. Uji antibakteri dengan metode dilusi pada konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8%, 10% diperoleh hasil pada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menunjukan konsentrasi hambat minimum (KHM) yaitu masing-masing 8% dan konsentrasi bunuh minimum (KBM) yaitu masing-masing 8%. Ekstrak daun belimbing wuluh dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAN ETIL ASETAT DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) DENGAN METODE BSLT (Brine Shrimp Lethalitfy Test) Ningsih, Ni Nyoman setia; Tutik, Tutik; Amalia, Putri
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 12 (2023): Volume 10 Nomor 12
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i12.11990

Abstract

Abstrak: Uji Toksisitas Ekstrak Etanol dan Etil Asetat Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) dengan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethalitfy Test). Tumbuhan asam jawa banyak tumbuh di pekarangan rumah masyarakat dan diketahui daunnya bermanfaat untuk pengobatan konstipasi, dispepsia, dan infeksi saluran cerna. Daun asam jawa mengandung senyawa-senyawa yang dipercaya berkhasiat sebagai antioksidan seperti tanin dan flavonoid yang bertindak sebagai agen untuk mencegah sel kanker. Pemisahan senyawa tersebut dapat dipengaruhi oleh pelarut ekstraksi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai LC50 antara ekstrak etanol dan etil asetat daun asam jawa. Daun asam jawa ekstrak etanol dan etil asetat memiliki rendemen berturut-turut sebesar 31,105% dan 1,64%. Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) digunakan dalam skrining untuk menentukan sifat toksik suatu ekstrak secara in vivo. Hasil uji toksisitas ekstrak etanol dan etil asetat daun asam jawa terhadap Artemia salina L. dinyatakan dengan nilai LC50 berturut-turut sebesar 133,73 ppm dan 160,38 ppm. Ekstrak etanol dan etil asetat daun asam jawa pada penelitian ini dikategorikan ke dalam toksik sedang terhadap Artemia salina L. Semakin rendah nilai LC50 maka semakin tinggi tingkat ketoksikannya. Oleh karena itu, ekstrak etanol dikatakan lebih toksik dibandingkan dengan ekstrak etil asetat daun asam jawa terhadap larva Artemia salina L. Hasil uji independent sample t-test menghasilkan nilai sebesar 0,756, hal tersebut menandakan bahwa ekstrak etanol dan etil asetat daun asam jawa tidak berbeda signifikan karena (p-value) > 0,05.
UJI TOKSISITAS BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) TERHADAP LARVA UDANG EKSTRAK METANOL KULIT BAWANG MERAH (Allium Cepa L.) DENGAN METODE EKSTRAKSI SOKLETASI DAN REFLUKS Fitriyanti, Desi; Tutik, Tutik; Ulfa, Ade Maria
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i1.8386

Abstract

Kulit bawang merah telah lama digunakan sebagai obat tradisional karena kemampuannya menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler, diabetes, kanker dan aterosklerosis. Kulit Bawang merah mengandung senyawa-senyawa yang dipercaya berkhasiat sebagai antiinflamasi dan antioksidan seperti kuersetin yang bertindak sebagai agen untuk mencegah sel kanker. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji toksisitas ekstrak metanol kulit bawang merah terhadap larva udang laut Artemia Salina Leach dengan metode ekstraksi sokletasi dan refluks. Uji fitokimia kandungan ekstrak metanol menunjukan adanya senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. Hasil rendemen dari metode ekstraksi sokletasi dan refluks yang telah dilakukan diperoleh 12,5% dan 14%. Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) digunakan dalam skrining untuk menentukan sifat toksik suatu ekstrak secara in vivo. Hasil uji toksisitas ekstrak metanol terhadap Artemia Salina Leach dinyatakan dengan nilai LC50 164.441 µg/mL dan 310.373 µg/mL. Ekstrak metanol kulit bawang merah pada penelitian ini dikategorikan kedalam toksik sedang terhadap Artemia Salina Leach.Kata Kunci : Kulit Bawang Merah, Sokletasi, Refluks, Toksisitas, BSLT
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI Escherichia coli EKSTRAK METANOL KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) DENGAN METODE EKSTRAKSI REFLUKS Putri, Diana; Tutik, Tutik; Nofita, Nofita; Husein, Saddam
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i2.8935

Abstract

Diare adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang sebelumnya telah terkontaminasi oleh agen patogen yang dapat menginfeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri serta menentukan konsentrasi ekstrak metanol kulit bawang merah (Allium cepa L.) terhadap bakteri Escherichia coli dengan menggunakan metode ekstraksi refluks. Kulit bawang merah diekstrak dengan menggunakan metode refluks, ekstrak yang telah diperoleh di uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dengan  konsentrasi ekstrak kulit bawang merah yang digunakan adalah 25%, 50%, 75%, dan 100%. Dari hasil ekstraksi diperoleh rendemen sebesar 10,6% dan untuk hasil uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli diperoleh konsentrasi 75% dengan rata-rata zona hambat 2,467 mm dan konsentrasi 100% dengan rata-rata zona hambat 2,767 mm  dimana dapat dikategorikan dalam kategori sedang.  Analisis data menggunakan one way ANOVA hasil menunjukan adanya perbedaan bermakna antar setiap kelompok perlakuan P>0,05.
PENENTUAN NILAI SPF DARI SEDIAAN KRIM TABIR SURYA EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) Seto, Deni Gagat; Tutik, Tutik; Amalia, Putri
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i2.11529

Abstract

Kulit yang terpapar sinar ultraviolet (UV) dalam waktu cukup lama dapat menimbulkan efek negatif seperti fotokarsinogenesis, upaya yang dapat dilakukan untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV diantaranya adalah tabir surya yang melindungi serta menjaga  kulit agar tetep sehat, salah satu bahan alam yang berpotensi untuk menjadi tabir surya adalah ekstrak kulit bawang merah, indikator yang menjelaskan keefektifan suatu zat yang bersifat UV protector adalah SPF (Sun Protection Factor), semakin tinggi nilai SPF suatu zat aktif maka semakin efektif untuk melindungi kulit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh yang lebih efektif dalam formula krim tabir surya ekstrak etanol 96% kulit bawang merah dengan konsentrasi yang berbeda menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian, krim memenuhi semua persyaratan setelah dilakukan berbagai uji kualitas sediaan dan pengukuran nilai SPF dengan factor koreksi (CF) 7,8 yang didapatkan dari sediaan komersial. Memperlihatkan, krim ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L.) dengan kode formulasi K(-), FI, FII, dan FIII konsentrasi 0%, 0,02%, 0,08%, dan 0,14%, dihasilkan nilai SPF berturut-turut 0,6; 2,7; 9,8; dan 18,9. Hal ini menunjukkan penambahan ekstrak kulit bawang merah pada FIII sudah termasuk kategori ultra berdasarkan ketentuan FDA yaitu tidak kurang dari >15.
UJI AKTIVITAS ANTI INFLAMASI TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) EKSTRAK METANOL KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) Cantika, Maria Tri; Tutik, Tutik; Nofita, Nofita
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i1.9776

Abstract

ABSTRAKKulit bawang merah (Allium cepa L.) mengandung banyak senyawa kimia, seperti flavonoid. Flavonoid yang terkandung dalam kulit bawang merah adalah kuersetin. Kuersetin adalah golongan senyawa yang memiliki aktivitas anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak metanol kulit bawang merah memiliki aktivitas anti inflamasi terhadap mencit putih jantan (Mus musculus).Penelitian ini dilakukan ekstraksi menggunakan metode refluks dengan pelarut metanol. Ekstrak yang di peroleh diukur kadarnya menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Penelitian dilakukan dengan memberikan karagenin sebagai mediator radang pada telapak kaki mencit, lalu pemberian secara oral suspensi ekstrak metanol kulit bawang merah dengan dosis I (175mg/kgBB), dosis II (200mg/kgBB), dan dosis III (250 mg/kgBB), Na-CMC (kontrol negatif) dan Kalium diklofenak (kontrol positif). Hasil % rendemen ekstraksi kulit bawang merah dengan metode refluks diperoleh sebesar 15,7%. Hasil penetapan kadar flavonoid yang diperoleh sebesar 21,57%. Hasil uji aktivitas antiinflamasi ekstrak metanol kulit bawang merah diperoleh dosis 175 mg/kgBB sudah memberikan aktivitas antiinflamasi. Hasil uji Post Hoc LSD dengan nilai < 0,05 yang berarti ekstrak metanol kulit bawang merah mampu memberikan aktivitas anti inflamasi terhadap mencit dengan dosis optimal 250 mg/kgBB.