Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIVITAS DAUN SONGGA (Strychnos ligustrina) TERHADAP TUKAK LAMBUNG PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus novergicus) Sari, Septi Widya; Primadiamanti, Annisa; Rai Saputri, Gusti Ayu
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2024): Volume 11 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i1.12326

Abstract

Abstrak : Efektivitas Daun Songga (Strychnos ligustrina) Terhadap Tukak Lambung Pada Tikus Jantan Putih (Rattus novergicus). Penyakit tukak lambung merupakan salah satu gangguan saluran pencernaan yang memiliki pravelensi yang tinggi. Kematian akibat tukak lambung di Indonesia mencapai 1,081 atau sekitar 0,08% dari total kematian (WHO,2014). Masyarakat saat ini sering mengkonsumsi obat sintetik dalam mengatasi masalah tukak lambung. Obat sintetik memiliki efek samping yang relatif tinggi dibandingkan obat tradisional. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun songga (Strychnos ligustrina) terhadap kondisi tukak lambung pada tikus (Rattus novergicus). Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode maserasi dan sediaan yang digunakan adalah suspensi yang dibuat menggunakan Na CMC 0,5% sebagai pensuspensi dan dilarutkan dengan aquades. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen laboratorium dengan 5 hari perlakuan pada tikus yang diinduksi dengan alkohol absolut sebanyak 1ml/gBB dengan cara dikorbankan 3 hewan dari setiap perlakuan pada hari ke 3 dan ke 5 kemudian dilakukan pembedahan. Hewan uji coba dibagi menjadi 5 kelompok terdiri dari kelompok (K-),(K+), dosis 75mg, dosis 125mg, dan dosis 175mg. Hasil menunjukan bahwa pada kelompok dosis 75mg,125mg dan 175mg memiliki persentase kesembuhan 25,94%, 36,95%, 54,80% (pada hari ke 3) dan 39,56%, 50,85%, 68,37% (pada hari ke 5). Hasil uji statistik menunjukan bahwa nilai sig <0.05 berarti terdapat perbedaan secara signifikan antar kelompok perlakuan. Kesimpulan pada penelitian adalah ekstrak daun songga dapat memperbaiki keparahan pada tukak lambung. Dosis yang paling efektif adalah 175mg. 
UJI EFEKTIVITAS FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK DAUN SUKUN (Artorcarpus altilitis) KOMBINASI DAUN BINAHONG (Anredera cardifolia) SEBAGAI PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KELINCI (Orycatolagus cunniculus) Octavia, Selvia; Rai Saputri, Gusti Ayu; Perangin Angin, Martianus; Susanti, Dwi
Jurnal Medika Malahayati Vol 7, No 4 (2023): Volume 7 Nomor 4
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v7i4.11699

Abstract

Abstrak: Uji Efektivitas Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Daun Sukun (Artorcarpus altilitis) Kombinasi Daun Binahong (Anredera cardifolia) Sebagai Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci (Orycatolagus cunniculus).Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang dapat disebabkan oleh kontak dengan sumber panas seperti air, api, bahan kimia, listrik, dan radiasi. Luka bakar juga akan mengakibatkan tidak hanya kerusakan pada kulit, tetapi juga pada seluruh system tubuh. Salah satu tanaman yang berpotensi untuk penyembuhan luka bakar adalah daun Sukun dan daun Binahong. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak daun daun sukun (Artocarpus altilis) kombinasi daun Binahong (Anredera cordifolia) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan Gel yang memenuhi persyaratan uji evaluasi fisik, mengetahui apakah gel ekstrak daun sukun kombinasi daun binahong dapat menyembuhkan luka bakar dengan metode eksperimental pada kelinci. Ekstraksi menggunakan metode Maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil randemen yang didapatkan masing-masing sebesar 31%. Analisis fitokimia padadaun Sukun dan daun Binahong memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, dan polifenol. Ekstrak Daun Sukun dan daun Binahong dapat diformulasikan menjadi sediaan gel dan memenuhi persyaratan uji evaluasi fisik. Sediaan gel ekstrak daun sukun kombinasi daun binahong memiliki aktivitas untuk penyembuhan luka bakar pada kelinci, dilihat dari nilai (p≥0,05) yang mengalami kesembuhan pada hari ke dua belas.
UJI AKTIVITAS SALEP EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP LUKA BAKAR PADA KELINCI (Oryctolagus cuniculus) Ramadhan, Dimas; Tutik, Tutik; Rai Saputri, Gusti Ayu
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 8, No 2 (2025)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v8i2.11521

Abstract

Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kontak atau paparan sumber panas seperti api, air panas, listrik dan radiasi, yang dapat menyebabkan peradangan, perdarahan dan shock serta dapat mempengaruhi sistem tubuh jika tidak ditangani secara langsung, mempengaruhi epidermis, dermis dan jaringan subkutan rusak. Kulit bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu tanaman tradisional yang berpotensi sebagai penyembuhan luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas kulit bawang merah (Allium cepa L.) terhadap penyembuhan luka bakar derajat II pada kelinci (Oryctolagus cuniculus). Penelitian ini menggunakan metode maserasi untuk ekstraksi kulit bawang merah dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang diperoleh diformulasikan sediaan salep untuk penyembuhan luka bakar. Hasil ekstraksi diperoleh rendemen 2,64% dengan hasil skrining fitokimia mengandung senyawa metabolit sekunder yang meliputi senyawa flavonoid, saponin, tanin, alkaloid dan terpenoid. Hasil evaluasi sediaan salep ekstrak kulit bawang merah menunjukkan bahwa telah memenuhi syarat sediaan salep. Hasil observasi penyembuhan penyembuhan luka bakar dengan parameter kemerahan disekitar luka bakar dan luas luka diperoleh hasil yang lebih optimum pada F3 dengan konsentrasi 30% ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L.) dibandingkan dengan formlasi F1 dengan konsentrasi 5% dan F2 dengan konsentrasi 10% dan tidak bisa dibandingankan dengan kontrol positifnya.
FORMULASI SEDIAAN SERUM EKSTRAK KOMBINASI KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) DAN KULIT JERUK (Citrus sinensis) SEBAGAI ANTIAGING Amanda, Sephia Putri; Rai Saputri, Gusti Ayu; Maria Ulfa, Ade
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2024): Volume 11 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i1.12021

Abstract

Abstrak: Formulasi Sediaan Serum Ekstrak Kombinasi Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Dan Kulit Jeruk (Citrus sinensis) Sebagai Antiaging. Penuaanadalah salah satu masalah semua orang, terutama di mana seseorang yang telahmemasuki usia paruh baya. Proses penuaan dapat dicegah dengan menggunakan produkyang mengandung senyawa antioksidan, yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatankulit. Selain antiaging, antioksidan melindungi kulit dari ROS (Reactive Oxygen Species)yang disebabkan oleh stres oksidatif dan melindungi kulit dari sinar UV. Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui efektivitas dari ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L.)dan kulit jeruk (Citrus sinensis) sebagai sediaan serum antiaging. Metode ekstraksi yangdigunakan adalah metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sediaan serum dibuatdengan perbedaan konsentrasi gelling agent yaitu 1% dan 0,8% serta dengan perbandinganekstrak yaitu 1:2 dan 2:1. Uji stabilitas fisik meliputi uji organoleptik, uji pH, uji daya sebardan uji viskositas. Sediaan serum ektrak kombinasi kulit bawang merah (Allium cepa L.) dankulit jeruk (Citrus sinensis) memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat, F1 memilikiIC50 sebesar 76,95 ppm yang berarti kuat, F2 memiliki IC50 sebesar 91,68 ppm yangberarti kuat, F3 memiliki nilai IC50 sebesar 70,12 ppm yang berarti kuat dan F4 memilikinilaiIC50sebesar92ppmyangberartikuat.