Hipertensi menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia, dengan prevalensi tertinggi di Kalimantan Selatan. Di Banjarmasin, tercatat 18.942 kasus baru pada 2023. Kepatuhan pasien dalam pengobatan jangka panjang masih menjadi tantangan, meskipun berperan penting dalam peningkatan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan pasien hipertensi dan kepatuhan minum obat di RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional ini melibatkan 185 responden yang dipilih secara purposive non-random. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner HFQ dan MMAS-8, kemudian dianalisis dengan uji chi-square. Hasil menunjukkan hubungan signifikan antara pengetahuan dan faktor sosio-demografi seperti pekerjaan (p=0,002) dan pendidikan (p=0,000), namun tidak dengan umur (p=0,060) atau jenis kelamin (p=0,241). Kepatuhan berhubungan dengan jenis kelamin (p=0,026), pekerjaan (p=0,000), dan pendidikan (p=0,000), tetapi tidak dengan umur (p=0,430). Selain itu, terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan (p=0,000). Dapat disimpulkan pengetahuan pasien hipertensi berhubungan dengan pekerjaan dan pendidikan serta berperan dalam meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan
Copyrights © 2025