Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang ditandai dengan menurunnya laju filtrasi secara progresif. Hemodialisis menjadi pilihan utama sebagai terapi pengganti ginjal bagi pasien PGK. Status gizi sangat berperan dalam menentukan kondisi malnutrisi pasien. Tujuan: Mengetahui hubungan antara kepatuhan diet terhadap status gizi, kadar kreatinin, dan kadar ureum darah (BUN) pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 24 orang diambil secara purposive sampling selama 4 hari. Data kepatuhan diet diperoleh dengan wawancara formulir kuesioner, status gizi diperoleh pengukuran LLA secara berbaring. Analisis data menggunkan Rank Spearman. Hasil: Tidak ditemukan hubungan bermakna antara kepatuhan diet dengan status gizi (p=0,347), sebanyak 23 sampel (95,8%) tidak patuh terhadap diet. Namun terdapat hubungan bermakna antara kepatuhan diet dengan kadar kreatinin (p=0,038), di mana 23 responden (95,8%) memiliki kadar kreatinin tinggi. Hubungan juga ditemukan antara kepatuhan diet dengan kadar BUN (p=0,011), dengan 22 responden (91,7%) memiliki kadar BUN yang tinggi. Kesimpulan: Tidak ada hubungan kepatuhan diet dengan status gizi pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan ada hubungan kepatuhan diet dengan kadar kreatinin dan BUN pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Copyrights © 2025