Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh umur panen terhadap kualitas dan rendemen oleoresin pala yang diekstraksi menggunakan metode maserasi. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut n-heksana dengan variasi rasio bahan terhadap pelarut dan waktu ekstraksi. Analisis komposisi kimia oleoresin dilakukan menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah pala yang dipanen pada umur 7-9 bulan menghasilkan rendemen oleoresin yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah pala muda (4-6 bulan). Selain itu, kualitas oleoresin, yang diukur berdasarkan kandungan senyawa bioaktif utama seperti Myristic acid, Safrole, dan ?-Terpineol, juga lebih baik pada buah pala yang lebih tua. Peningkatan rendemen dan kualitas ini dipengaruhi oleh umur panen yang lebih matang, yang memungkinkan ekstraksi senyawa bioaktif lebih efisien. Data GC-MS menunjukkan bahwa buah pala yang dipanen pada umur 7-9 bulan memiliki konsentrasi Myristic acid yang lebih tinggi (21,86%) dibandingkan dengan buah pala muda (1,08%). Penelitian ini memberikan pemahaman penting mengenai waktu panen optimal untuk menghasilkan oleoresin pala dengan kualitas dan kuantitas terbaik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025