Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN RAGI TEMPE DAN EKSTRAK BROMELIN NENAS DALAM PEMBUATAN VCO (VIRGIN COCONUT OIL) Baihaqi, Baihaqi; Hakim, Syahirman; Nuraida, Nuraida; Fridayati, Dyah
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 9, No 3 (2024):
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v9i3.43465

Abstract

This study aims to determine the optimum conditions of coconut milk to produce Virgin Coconut Oil (VCO) through combination of fermentation and enzymatic techniques. Technique is performed using a combination of the addition of yeast with a fixed concentration of 0.5 gram and pineapple extract (crude bromelain enzyme) with various concentration of 6 mL; 8 mL; 10 mL; 12 mL in 100 mL coconut cream, variations of pH 3 ; 4 ; 5 and the time of incubation for 24 hours at room temperature. Further analysis includes testing the quality of water content, free fatty acid content and iodine value obtained in the VCO. Results showed the treatment at pH 4; the addition of 0.5 grams of tempeh and 10 mL of pineapple extract produce optimum yield of 30.45 mL VCO. The test results of water content, free fatty acids and iodine value in a row is 0.27%; 0.144 mg KOH / g of oil; 7,12 mg iodine / 100 g oil. Virgin Coconut Oil (VCO) obtained good quality in accordance with SNI.
Analisis Kimia Kopi Cherry Arabika (Coffea arabica) dengan Kajian Kadar Alkohol, Kadar Kafein, Total Padatan Terlarut dan Total Asam Pada Limbah Hasil Fermentasi Anaerobik Hakim, Syahirman; Irwnsyah, Irwnsyah; Widayat, Risky; Baihaqi, Baihaqi
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University Jointly with Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia - Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/jimdp.v9i2.868

Abstract

This study aimed to determine the quantitative measurements of alcohol concentration, caffeine content, total dissolved solids, and total acid. This study used an experimental design with a non-factorial, Completely Randomized Design (CRD) that included three treatment levels, each replicated three times. The study consists of the following treatment levels: H5 represents the fermentation of cherry Arabica coffee for five days, H10 for ten days, and H15 for 15 days. The collected data underwent analysis of variance (ANOVA) using SPSS version 22. The Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT) was used at a 5% significance level to determine the differences in the effects of each therapy. The study showed that the length of anaerobic fermentation of Arabica coffee cherries significantly affected the concentrations of alcohol, caffeine, total dissolved solids, and total acid (p<0.05). With longer fermentation, alcohol concentration, caffeine content, and total acid levels increase while the total dissolved solids content decreases. The most effective treatment in this study was noted on the 5th day of fermentation, showing an average alcohol content of 11.93%, caffeine content of 3.36%, total dissolved solids of 4.83oBrix, and total acid of 1.62%.
OPTIMASI PRODUKSI VIRGIN COCONUT OIL (VCO) MELALUI FERMENTASI Rhizopus Oligosporus DENGAN KATALIS ENZIM PAPAIN: STUDI EFISIENSI DAN KUALITAS PRODUK Baihaqi, Baihaqi; Fatahu, Fatahu; Nugrawati Mustarim, Andi Laila; Nafilawati, Wa Ode
Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jtpp.v6i2.10864

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan produksi Virgin Coconut Oil (VCO) melalui kombinasi fermentasi menggunakan Rhizopus oligosporus dan katalis enzim papain. Kombinasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi ekstraksi dan kualitas produk, termasuk hasil, kadar air, kadar asam lemak bebas, dan bilangan iodin. Proses fermentasi dilakukan pada krim santan kelapa dengan variasi konsentrasi ragi tempe dan ekstrak pepaya pada pH 3, 4, dan 5, diikuti dengan analisis kualitas VCO yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kombinasi ini mampu meningkatkan hasil secara signifikan dibandingkan dengan metode konvensional. Kondisi optimal tercapai dengan penambahan 0,5 gram ragi tempe dan 10 mL ekstrak pepaya pada pH 4, menghasilkan rendemen sebesar 30,45%. Pada kondisi ini, kadar air, kadar asam lemak bebas, dan bilangan iodin masing-masing tercatat sebesar 0,27%, 0,144%, dan 7,12 gram iodin/100 gram minyak, memenuhi standar kualitas VCO. Penambahan konsentrasi ekstrak pepaya yang lebih tinggi cenderung meningkatkan kadar asam lemak bebas, tetapi mengurangi bilangan iodin. Kombinasi metode fermentasi dan enzimatis ini membuktikan keunggulannya dalam menghasilkan VCO berkualitas tinggi dengan waktu produksi yang lebih efisien. Temuan ini menawarkan solusi inovatif untuk pengembangan teknologi produksi VCO dalam industri pangan, kesehatan, dan kosmetik.
Dealkoholisasi Minuman Fermentasi Kopi Cherry Arabika (Coffea arabica) Melalui Metode Pemanasan Serta Pengaruhnya Terhadap Karakteristik Kimia Hakim, Syahirman; Irwansyah; Izwar, Akmal; Baihaqi
Jurnal Sains Pertanian Vol. 9 No. 1: February, 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Bireuen Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/jsp.v9i1.3047

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1) Menentukan pengaruh lama pemanasan melalui pemanasan terhadap karaketertik kimia minuman fermentasi kopi wine arabika (Kadar Alkohol, Total Padatan Terlarut dan Total Asam. 2) Menentukan lama pemanasan terbaik untuk mendapatkan produk minuman kopi wine rendah alkohol dengan varian rasa baru dan layak untuk dikonsumsi. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 4 taraf perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali, adapun perlakuanya sebagai berikut; P0= kontrol (tanpa pemanasan), P1= Lama pemanasan 15 menit, P2= Lama pemanasan 25 menit dan P3= Lama pemanasan 35 menit. Data karakteristik kimia yang diperoleh diolah menggunakan analisis keragaman ANOVA. Kriteria berbeda nyata yang digunakan pada penelitian ini adalah pada tingkat kepercayaan 95% (p<0,05). Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan bantuan sofware SPSS 25. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa lama waktu pemanasan minuman fermentasi kopi cherry arabika berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap kadar alkohol, total padatan terlarut dan total asam. Semakin lama waktu pemanasan maka dapat menurunkan kandungan kadar alkohol dan total asam serta meningkatkan nilai total padatan terlarut minuman fermentasi kopi cherry arabika.
Konjac Glucomannan: A Functional Dietary Fiber for Gut Health, Metabolic Regulation, and Clinical Applications – A Comprehensive Review Rustan M, Nurchalisah; Wahyuni, Sri; Baihaqi, Baihaqi; Massinai, Rustan; Pagala, Febryansyah
Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jtpp.v7i1.12080

Abstract

This study aims to review the potential of Konjac Glucomannan (KGM) as a functional dietary fiber in improving digestive health, regulating metabolism, and its clinical applications. The focus is on KGM's benefits in weight management, glycemic control, and modulation of gut microbiota. A comprehensive literature review was conducted to examine various studies on KGM's extraction methods, structural composition, physiological effects, and clinical uses. The review also addresses KGM’s regulatory status and safety to ensure appropriate dosing standards and long-term efficacy. Results demonstrate that KGM forms a gel matrix in the gastrointestinal tract, promoting satiety, reducing glucose absorption, and influencing lipid metabolism. Additionally, KGM exhibits prebiotic properties that support beneficial gut microbiota and enhance gut barrier integrity through the production of short-chain fatty acids (SCFAs). KGM's role in improving metabolic health and digestive function highlights its potential as a promising dietary fiber. Future research should focus on optimizing KGM formulations, exploring its role in personalized nutrition based on microbiome composition, and investigating its impact on neurological and metabolic disorders. This review emphasizes the need for further clinical trials to better understand KGM's therapeutic applications and long-term effects in promoting health and preventing disease.
Analisis Tren Konsumsi Ikan di Kalangan Generasi Z dan Milenial sebagai Dasar Pengembangan Program Edukasi Pangan Sehat Agustin, Venny; Wijayanti, Willy; Pamungkas, Ilham Wahyu; Horisanto, Abraham; Dahlan, Andi; Baihaqi, Baihaqi
Jurnal Minfo Polgan Vol. 14 No. 1 (2025): Artikel Penelitian
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/jmp.v14i1.14925

Abstract

Ikan merupakan salah satu sumber protein utama yang memiliki kontribusi besar sebagai sumber pangan bagi masyarakat indonesia. Hal ini dikarenakan harga yang murah serta memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Meskipun ikan memliki banyak manfaat akan tetapi berbanding terbalik dengan minat konsumsi ikan oleh masyarakat terutama Generasi Z dan Milenial yang masih cukup rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat minat konsumsi ikan pada kedua generasi tersebut sehingga dapat menjadi dasar dalam merancang program edukasi pangan sehat yang tepat sasaran. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan kuesioner terhadap 104 responden dari Generasi Z dan Milenial. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 78,8 % responden dari Generasi Z dan Milenial menyukai ikan dengan frekuensi konsumsi aktual masih rendah, yaitu sebesar 52,9% responden yang mengkonsumsi ikan 1–2 kali per minggu. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa sebagian besar responden yang menyukai ikan didominasi Generasi Z dengan mayoritas oleh perempuan yang berstatus sebagai pekerja. Faktor penghambat utama konsumsi ikan meliputi aroma amis, kepraktisan pengolahan, dan keterbatasan informasi gizi. Di sisi lain, mayoritas responden memiliki persepsi positif terhadap nilai gizi ikan dan menunjukkan minat tinggi terhadap produk olahan ikan. Media sosial seperti Instagram dan TikTok memiliki potensi besar dalam membentuk persepsi makanan di kalangan generasi muda. Oleh karena itu, strategi edukasi yang interaktif, berbasis visual, dan sesuai dengan gaya hidup digital dinilai efektif dalam meningkatkan literasi gizi dan minat konsumsi ikan.
Review Artikel : Mikroba, Tanaman dan Teknologi sebagai Integrasi Bioteknologi Mikrobial dalam Pertanian Modern Basoka, Sri Wahyuni; Johan, Eko Aprianto; Rustan M, Nurchalisah; Baihaqi, Baihaqi
Jurnal Minfo Polgan Vol. 14 No. 1 (2025): Artikel Penelitian
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/jmp.v14i1.15137

Abstract

Pertanian modern menghadapi tantangan serius seperti penurunan kesuburan tanah, ketergantungan pada bahan kimia sintetis, dan dampak perubahan iklim terhadap produktivitas dan ketahanan pangan. Dalam upaya mencari solusi berkelanjutan, bioteknologi mikrobial muncul sebagai pendekatan potensial melalui pemanfaatan mikroorganisme yang bermanfaat dalam sistem pertanian. Mikroba seperti bakteri penambat nitrogen, pelarut fosfat, dan fungi mikoriza berperan dalam meningkatkan efisiensi pemupukan, pertumbuhan tanaman, dan kesuburan tanah. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk kimia dan mikroba tertentu dapat mengurangi kebutuhan input sintetis tanpa menurunkan hasil panen. Selain itu, mikroorganisme seperti Plant Growth Promoting Bacteria (PGPR) berkontribusi pada ketersediaan hara dan kesehatan tanaman. Kemajuan bioteknologi juga mempermudah proses inokulasi serta identifikasi mikroorganisme unggul yang efektif sebagai pupuk hayati. Dengan pendekatan ini, pertanian berpotensi bergerak menuju sistem yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Stabilitas pH dan Kualitas Sensoris Permen Fungsional Berbasis Serai dan Ekstrak Daun Kelor Wahid Wirawan; Muhammad Iqbal Kusumabaka Rianse; Baihaqi
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 5 No. 2 (2025): Vol. 5 No. 2 Juni-Desember 2025
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/mudabbir.v5i2.1545

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kombinasi minyak atsiri serai (Cymbopogon citratus) dan ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) terhadap karakteristik pH dan mutu sensoris produk hard candy. Minyak atsiri diperoleh melalui proses maserasi menggunakan etanol 98% dan diuapkan dengan rotary evaporator, sedangkan sari daun kelor diperoleh melalui proses blansing, blending, dan penyaringan. Formulasi hard candy dibuat dengan lima perlakuan berdasarkan variasi konsentrasi minyak atsiri serai (0,2–1,8%) dan ekstrak daun kelor (10–40 mL). Analisis meliputi pengukuran pH dan uji organoleptik atribut warna, aroma, rasa, dan kelengketan oleh 30 panelis semi-terlatih menggunakan skala hedonik 1–5. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan F3 (1,2% minyak atsiri, 35 mL ekstrak kelor) memiliki nilai pH tertinggi (12,42), sedangkan F5 (1,8% minyak atsiri, 10 mL ekstrak kelor) memiliki nilai pH terendah (5,18). Analisis sensoris menunjukkan bahwa atribut warna dan kelengketan menunjukkan perbedaan yang signifikan antar perlakuan, sedangkan atribut aroma dan rasa tidak menunjukkan perbedaan nyata (p>0,05). Formulasi F4 menunjukkan nilai kesukaan tertinggi pada warna dan kelengketan, sedangkan F5 menunjukkan tingkat kesukaan terendah pada atribut kelengketan. Penambahan minyak atsiri serai dan ekstrak daun kelor dapat memengaruhi karakteristik kimia dan sensoris hard candy, dengan potensi sebagai produk fungsional yang disukai konsumen.