Masalah stunting dan gangguan tumbuh kembang balita masih menjadi tantangan serius di Indonesia, termasuk di Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali. Posyandu sebagai layanan kesehatan tingkat dasar memiliki peran penting dalam pemantauan pertumbuhan balita, namun keterbatasan keterampilan kader dalam melakukan pengukuran antropometri sering kali menjadi hambatan dalam deteksi dini masalah gizi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu melalui pelatihan praktis antropometri dan penerapan teknologi tepat guna yang aplikatif. Kegiatan dilakukan dalam lima tahapan utama: persiapan, pelaksanaan pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan kader di lapangan, dan evaluasi akhir. Pelatihan diikuti oleh 30 kader dari beberapa desa di Kecamatan Andong, dengan pendekatan partisipatif dan praktik langsung. Materi pelatihan mencakup penggunaan alat antropometri standar WHO, teknik pengukuran yang benar, interpretasi grafik pertumbuhan, serta pencatatan hasil. Teknologi yang digunakan meliputi template Excel interaktif dan aplikasi Android offline untuk memudahkan kader dalam menilai status gizi balita. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan kader, yang ditunjukkan melalui skor post-test, observasi praktik, dan umpan balik peserta. Modul pelatihan yang disusun juga mendapat respon positif dan digunakan sebagai panduan belajar mandiri. Kegiatan ini berhasil membangun kapasitas kader Posyandu dalam pemantauan tumbuh kembang balita secara lebih akurat, dan diharapkan menjadi model replikasi pelatihan di wilayah lain
Copyrights © 2025