Pendahuluan : Stunting merupakan indikator kekurangan gizi kronis akibat ketidakcukupan asupan makanan dalam waktu yang lama, kualitas pangan yang buruk, meningkatnya morbiditas serta terjadinya peningkatan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umurnya. Pada umumnya, masalah pertumbuhan linier pada balita sering diabaikan karena masih dianggap normal asalkan berat badan anak telah memenuhi standar. Tujuan : Untuk Mengetahui Hubungan Pola Pemberian Makan dengan kejadian Stunting Pada Balita. Metode : Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional dengan pendekatan cross- Sectionald engan purposive sampling dengan jumlah sampel 42 responden. Variabel independent yaitu pola Pemberian makan dan variable devenden stunting pada balita. Instrumen pengumpulan data dengan lembar observasi dan kuesioner. Pengolahan data menggunakan tehnik editing,coding,scoring, tabulating dan uji statistk chi-square. Hasil : dari 42 responden diketahui Sebagian besar yang pola Pemberian makan yang tepat mengalami stunting sebanyak 13 ( 31%) tidak stunting sebanyak 3 (7%) dan yang tidak tepat mengalami stunting yaitu sebanyak 7 responden (17%) dan tidak stunting sebanyak 19 (45%). hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pemberian makan berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan dengan nilai (p=0.001).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025