Perkembangan teknologi digital telah mengubah pola konsumsi masyarakat, khususnya di kalangan Generasi Z (Gen Z) yang dikenal adaptif terhadap teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan frekuensi belanja online dan offline pada Gen Z yang berdomisili di Batam, kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone). Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis uji T dua sampel berpasangan (paired sample t-test). Sampel penelitian terdiri dari 22 responden Gen Z yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring mengenai frekuensi belanja online dan offline dalam satu bulan terakhir. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara frekuensi belanja online dan offline (p-value = 0,031), dengan frekuensi belanja offline yang lebih tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun Gen Z akrab dengan teknologi, preferensi terhadap belanja langsung di toko fisik masih kuat, dipengaruhi oleh faktor kepercayaan, pengalaman sosial, dan budaya lokal. Penelitian ini memberikan implikasi bagi pelaku bisnis untuk tetap mengoptimalkan strategi pemasaran baik di kanal online maupun offline. Penelitian ini juga merekomendasikan studi lanjutan dengan cakupan sampel dan variabel yang lebih luas.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025