Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren konsentrasi PM2.5 di Kota Bengkulu serta mengevaluasi potensi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional berbasis data sekunder dari pengukuran PM2.5 oleh BMKG Bengkulu selama periode September 2021 hingga Juli 2024, yang kemudian dikonversi ke nilai ISPU dan dianalisis secara statistik dan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas udara di Kota Bengkulu berada dalam kategori ISPU Sedang, namun mengalami tren peningkatan konsentrasi tahunan, terutama pada musim kemarau (Mei–Agustus). Konsentrasi PM2.5 tertinggi tercatat sebesar 32,87 µg/m³ pada Juli 2024 dan seluruh rata-rata bulanan melebihi ambang batas tahunan WHO sebesar 5 µg/m³. Sumber utama pencemaran diduga berasal dari emisi PLTU Teluk Sepang serta aktivitas bongkar muat dan penumpukan batubara di Pelabuhan Pulau Baai. Simpulan: Meskipun masih dalam kategori ISPU Sedang, tingginya konsentrasi PM2.5 yang melebihi standar WHO menandakan potensi risiko kesehatan jangka panjang, terutama bagi kelompok rentan, sehingga diperlukan upaya mitigasi dan pengendalian polusi udara secara lebih serius. Kata Kunci: PM2.5, ISPU, Kualitas Udara, Kesehatan Masyarakat
Copyrights © 2025