Penelitian ini menggambarkan strategi komunikasi yang di gunakan guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam mempromosikan kearifan lokal melalui kesenian tradisional di sekolah berbasis pesantren. Dengan pendekatan studi kasus kualitatif, data di kumpulkan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen di SMK Asrama Pembina Masyarakat (APM) Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI berperan sebagai katalisator dan komunikator budaya yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan kearifan lokal secara efektif. Strategi komunikasi yang digunakan meliputi komunikasi interpersonal persuasif dan komunikasi kelompok partisipatif dengan media kesenian seperti tari, pencak silat, dan gamelan sebagai sarana dakwah kultural. Tantangan yang dihadapi meliputi keterbatasan sumber daya dan kompetensi, namun terdapat peluang kolaborasi dengan komunitas seni dan pemanfaatan teknologi digital. Pendekatan ini tidak hanya melestarikan budaya tradisional tetapi juga membentuk karakter peserta didik yang berbudaya dan berakhlak mulia, menjaga identitas keagamaan dan kebangsaan dalam era globalisasi. Penelitian ini memberikan kontribusi empiris dan model komunikasi yang efektif untuk pelestarian kearifan lokal di lingkungan pendidikan pesantren.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025