Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia, dan serangan jantung atau Miocardial Infarction (MI) adalah salah satu manifestasinya yang serius. Perangkat wearable untuk memantau kesehatan adalah inovasi revolusioner dalam dunia perawatan kesehatan modern. Teknologi wearable telah menjadi alat yang berpotensi bermanfaat dalam pemantauan pasien pasca-MI. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan pemanfaatan teknologi wearable dalam pemantauan pasien pasca Miocardial Infarction (MI) serta melihat bagaimana penggunaan teknologi ini memengaruhi manajemen keperawatan. Studi ini melibatkan pasien-pasien yang telah mengalami MI dan yang mengenakan perangkat wearable khusus yang mampu memantau parameter kesehatan penting seperti denyut jantung, tekanan darah, tingkat oksigen dalam darah, aktivitas fisik, dan pola tidur. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan desain comparative study dimana untuk membandingkan hasil pemantauan pasien post Miocardial Infraction (MI) dengan menggunakan cara manual dibandingkan dengan pemantauan menggunakan teknologi wearable. Hasil penelitian terhadap 25 pasien post Miocardial Infarction di RS Muhammadiyah Palembang menunjukkan bahwa pengukuran tanda-tanda vital dengan metode manual dan teknologi wearable memberikan hasil yang tidak berbeda signifikan pada variabel frekuensi nadi, suhu, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, dan SpO? (p>0,05). Namun, terdapat perbedaan signifikan pada pengukuran gula darah sewaktu (GDS) antara kedua metode (p<0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa teknologi wearable dapat menjadi alternatif yang sebanding dengan metode manual untuk sebagian besar parameter vital, kecuali GDS.
Copyrights © 2025