Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter (swamedikasi) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang seriuskarena dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Fenomenaini marak terjadi, terutama di negara berkembang sepertiIndonesia, dan dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan, kemudahan akses, serta faktor sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan menggali pengetahuan dan perilakumasyarakat di Kota Manado terkait penggunaan antibiotiksecara swamedikasi. Metode yang digunakan adalahpendekatan kualitatif dengan wawancara semi-terstrukturterhadap 10 informan yang dipilih secara purposive sampling. Analisis data dilakukan secara tematik. Hasil menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat tentangantibiotik beragam; sebagian mengetahui fungsinya untukinfeksi bakteri, sementara lainnya belum memahaminyasecara tepat. Seluruh informan pernah melakukanswamedikasi antibiotik, dipengaruhi oleh pengalamanpribadi, lingkungan, kemudahan akses, serta efisiensi waktudan biaya. Amoxicilin dan ampicillin menjadi antibiotik yang paling sering digunakan, diperoleh dari apotek dan warung. Kesimpulannya, pemahaman masyarakat masih rendah dan praktik swamedikasi masih berlangsung.
Copyrights © 2025