Konsumsi makanan manis berlebihan merupakan faktor risiko utama obesitas dan penyakit tidak menular pada anak sekolah dasar. Literasi kesehatan orang tua yang rendah seringkali menjadi kendala dalam mengarahkan pola makan anak. Orang tua berperan dalam membentuk kebiasaan makan anak, dan hal ini berkaitan erat dengan tingkat litarasi kesehatan yang mereka miliki. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara health literacy orang tua dengan perilaku konsumsi makanan manis anak sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain crosssectional, melibatkan 50 orang tua dan anak kelas 5 di SDN 01 Pasar Manggis, Jakarta Selatan. Literasi kesehatan orang tua diukur menggunakan kuesioner HLS-EU-Q16 yang telah diadaptasi dengaan fokus pada asppek yang berkaitan dengan pola makan sehat anak, khususnya konsumsi makanan tinggi gula. Perilaku konsumsi makanan manis anak diukur melalui kuesioner berbasis SQ-FFQ, yang menilai frekuensi konsumsi makanan dan minuman manis selama tujuh hari terakhir. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Cramer’s V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua (62%) memiliki literasi kesehatan rendah, dan 52% anak memiliki konsumsi makanan manis tinggi. Hasil uji Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara health literacy orang tua dengan perilaku konsumsi makanan manis pada anak (p<0,05), dengan kekuatan hubungan yang kuat (Cramer’s V= 0,732). Simpulan, literasi kesehatanorang tua berperan penting dalam mengendalikan perilaku konsumsi makanan manis pada anak. Disarankan perlu adanya intervensi edukatif yang terstruktur untuk meningkatkan kapasitas literasi kesehatan keluarga sebagai bagian dari strategi pencegahan penyakit tidak menular sejak usia dini.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025