Kabupaten Bangli, khususnya Desa Sulahan di Kecamatan Susut, merupakan salah satu sentra utama industri anyaman bambu di Provinsi Bali. Namun, para perajin di daerah ini masih menghadapi kendala seperti keterbatasan modal, fluktuasi ketersediaan bahan baku, rendahnya produktivitas tenaga kerja, dan kurang optimalnya dukungan dari pemerintah daerah. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji faktor yang menjadi pengaruh pendapatan perajin anyaman bambu di Desa Sulahan dengan menganalisis variabel-variabel seperti modal, bahan baku, produktivitas, dan peran pemerintah daerah. Pendekatan kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda menjadi metode yang dipakai dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan jika modal, bahan baku, dan produktivitas tenaga kerja mempunyai dampak positif serta signifikan pada penghasilan perajin. Selain itu, peran pemerintah daerah melalui pelatihan, akses permodalan, dan fasilitas pemasaran terbukti mendukung kesejahteraan para perajin. Kolaborasi antara perajin, dukungan dari pemerintah, dan lembaga keuangan sangat penting untuk meningkatkan daya saing industri anyaman bambu secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025