Pisang ambon merupakan salah satu komoditas hortikultura dengan tingkat konsumsi paling tinggi di Indonesia. Buah pisang ambon memiliki kerentanan terhadap kerusakan yang tinggi sehingga sangat memengaruhi mutu buah. Upaya menghambat proses kerusakan pada buah pisang ambon perlu dilakukan dengan menerapkan penanganan pasca panen. Salah satu penanganan pasca panen yang dapat diterapkan adalah dengan pengaplikasian edible coating. Edible coating dapat dibuat dari bahan turunan karbohidrat seperti pati jagung. Penambahan lilin lebah digunakan untuk memperbaiki sifat pati jagung yang memiliki resistensi rendah terhadap uap air. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh penambahan lilin lebah pada edible coating pati jagung terhadap mutu buah pisang ambon dan mendapatkan konsentrasi lilin lebah terbaik dalam menghasilkan edible coating berbasis pati jagung yang dapat mempertahankan mutu buah pisang ambon selama penyimpanan. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yaitu penambahan konsentrasi lilin lebah dengan 5 taraf yaitu 0%, 1%, 2%, 3%, dan 4%. Parameter yang diamati adalah yaitu susut bobot, kadar air, kadar vitamin C, total padatan terlarut, kekerasan, dan uji organoleptik. Perlakuan terbaik dalam mempertahankan mutu buah pisang ambon adalah perlakuan penambahan lilin lebah 1% karena memiliki nilai susut bobot paling rendah sebesar 2,884%, kadar air 86,947%, kadar vitamin C sebesar 10,091 mg/100 g, total padatan terlarut 22,167 %brix, kekerasan 5,278 kg/cm2. Perlakuan 1% juga memperoleh skor mutu paling tinggi berdasarkan uji skoring yaitu sebesar 1,60 untuk tekstur, 2,00 untuk warna, 1,77 untuk aroma, dan 3,44 untuk rasa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025