Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pelayanan publik di wilayah terpencil dengan menyoroti implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Kecamatan Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan. Sebagai daerah dengan karakteristik geografis yang menantang dan keterbatasan infrastruktur, Kecamatan Agats menghadapi berbagai kendala dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas dan merata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi SPM di Kecamatan Agats belum sepenuhnya optimal. Hambatan utama meliputi keterbatasan jumlah dan kompetensi aparatur, sarana-prasarana yang minim, serta aksesibilitas antar kampung yang sulit. Meski demikian, terdapat upaya dari pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan, antara lain melalui program pelatihan aparatur, pendekatan pelayanan berbasis lokal, dan sinergi lintas sektor. Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia, perbaikan infrastruktur dasar, serta penguatan komitmen pemerintah daerah dalam pemenuhan SPM di wilayah terpencil.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025