Stabilitas lereng merupakan aspek krusial dalam perencanaan konstruksi, terutama pada wilayah dengan potensi longsor tinggi seperti Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kondisi tanah yang labil dan curah hujan yang tinggi meningkatkan risiko kegagalan lereng, sehingga diperlukan analisis geoteknik untuk memastikan keamanan. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi eksisting lereng, mengevaluasi tingkat kestabilannya, serta memberikan solusi perkuatan kombinasi, meliputi gabion, geotekstil, angkur, dan cerucuk bambu. Pendekatan penelitian dilakukan secara numerik menggunakan metode elemen hingga (Finite Element Method/FEM) dengan perangkat lunak Plaxis 2D. Data yang digunakan mencakup hasil uji tanah di laboratorium, data lapangan dari Cone Penetration Test (CPT), serta data pendukung lainnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting, terutama saat jenuh air, lereng memiliki faktor keamanan hanya 0,520, jauh di bawah standar minimum. Setelah dilakukan analisis perkuatan pada lereng atas, metode kombinasi gabion, geotekstil, dan angkur memberikan hasil paling optimal, dengan faktor keamanan lereng atas mencapai 1,662 pada kondisi eksisting, 1,496 pada kondisi jenuh air, dan 1,471 pada kondisi gempa. Pada lereng bawah, nilai faktor keamanan tercatat 1,431 pada kondisis eksisting, 1,382 kondisi jenuh air, dan 1,254 kondisi gempa. Temuan ini mengindikasikan bahwa pemilihan metode perkuatan yang tepat dapat secara signifikan meningkatkan stabilitas lereng dan mengurangi risiko longsor, sehingga relevan untuk diterapkan pada proyek infrastruktur di daerah rawan longsor.
Copyrights © 2025