Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pelayanan pendidikan inklusi di SD Negeri Klampis Ngasem 1 Surabaya sebagai sekolah dasar pelopor inklusi di Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Strategi yang dianalisis mengacu pada teori strategi Donald C. Hambrick dan James Frederickson yang meliputi lima elemen: arena, vehicle, differentiator, staging, dan economic logic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah telah berkomitmen kuat menyediakan lingkungan pembelajaran inklusif melalui penyesuaian kurikulum, pelatihan guru, serta penyediaan fasilitas dasar bagi siswa berkebutuhan khusus. Namun, implementasinya masih menghadapi tantangan, seperti keterbatasan guru pendamping khusus (GPK), belum optimalnya kerja sama dengan psikolog atau terapis, serta keterbatasan media ajar khusus bagi siswa inklusi. Meskipun demikian, SDN Klampis Ngasem 1 Surabaya tetap menjadi rujukan sekolah inklusi karena keberhasilannya menyatukan siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus dalam satu ruang kelas tanpa diskriminasi. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kolaborasi lintas sektor, penyediaan GPK profesional, serta pelatihan berkelanjutan bagi guru untuk memperkuat strategi pelayanan inklusi yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025