Rendahnya persentase pelayanan akses dasar sanitasi pada Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah sebagai contoh masih adanya penduduk yang menggunakan cubluk dan jamban tidak sehat serta masih membuang langsung ke sungai atau memakai tangkai septik tanpa penyedotan berkala serta masih ada yang melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) hal tersebut dilakukan salah satunya dikarenakan masyarakat yang masih berpikir secara konvensional selain itu karena belum adanya infrastruktur yang layak dalam pengelolaan air limbah domestik. Dari permasalahan tersebut maka dibutuhkan perencanaan pengelolaan air limbah domestik yang sesuai dengan standar nasional serta peraturan yang berlaku di Indonesia. Pada penelitian ini dilakukan analisis lima aspek yang mempengaruhi pengelolaan air limbah domestik, yaitu aspek institusi/kelembagaan, pengaturan, peran serta masyarakat, keuangan, serta teknis dan operasional. Selanjutnya, melakukan perhitungan proyeksi pertumbuhan populasi penduduk Kabupaten Seruyan dan menghitung volume timbulan air limbah yang dihasilkan pada tahun 2030 dan 2040. Kemudian, disusun rencana pengembangan pelayanan prasarana pengelolaan air limbah off-site di Kabupaten Seruyan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal berbasis masyarakat dan skala kota. Penyusunan rencana tersebut berdasarkan pembagian daerah pelayanan dan penentuan zona prioritas yang terdiri dari beberapa pertimbangan, yaitu kepadatan penduduk, klasifikasi menurut kawasan perkotaan, klasifikasi daerah, serta dokumen studi penilaian resiko kesehatan lingkungan dan strategi sanitasi kabupaten/kota.
Copyrights © 2025