Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Dalam penelitian ini menggunakan metode quasi experiment. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) dan model pembelajaran konvensional, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di UPT SPF SMP Negeri 26 Makassar yang berjumlah 216 siswa yang terdiri dari 8 kelas. Teknik pengambilan sampel adalah cluster random sampling dengan sampel penelitian adalah kelas VIII.1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 25 orang dan kelas VIII.4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 24 orang. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi dan pemberian tes kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi statistika berupa posttest. Berdasarkan hasil analisis deksriptif, diperoleh kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah baik dan cukup. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional.
Copyrights © 2025