Artikel ini mengidentifikasi secara deskriptif pengetahuan dan keberterimaan wisatawan terhadap model pengembangan pariwisata berkelanjutan di kawasan wisata bahari Gunungkidul, Yogyakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah utama yaitu model pengelolaan yang saat ini diterapkan cenderung pada model pariwisata massal. Teori utama yang digunakan sebagai landasan teoretis adalah pariwisata berkelanjutan Yazdi (2012) dan pengetahuan dan keberterimaan Dian et al. (2018). Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 555 responden diempat pantai sampel: Krakal, Slili, Sadranan, dan Sundak. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data demografis menunjukkan bahwa objek wisata bahari adalah destinasi yang dapat diterima oleh seluruh kalangan. Secara umum wisatawan memiliki pengetahuan dan menerima model pengelolaan pariwisata berkelanjutan dengan rata-rata nilai yang sesuai jika diukur menggunakan teori terkait (rata-rata variabel >4,0 dan modus data ?setuju). Namun, ditemukan satu aspek kontradiktif pada dimensi kesejahteraan ekonomi yaitu wisatawan menyadari pentingnya peran pariwisata bagi ekonomi lokal (rata-rata variabel 4,20 dan distribusi mayoritas adalah setuju dan sangat setuju) tetapi ragu untuk mempraktikkannya (keberterimaan kesejahteraan ekonomi) dengan rata-rata variabel 3,95. Hasil ini memberikan pandangan penting untuk strategi pengelolaan pariwisata yang memberikan manfaat ekonomi setempat namun juga dapat diterima oleh pasar wisata bahari.
Copyrights © 2025