Kurikulum Merdeka mendorong transformasi pendidikan yang lebih kontekstual, adaptif, dan berorientasi pada keberagaman peserta didik. Kajian ini bertujuan menganalisis peran pendekatan humanistik sebagai strategi penguatan pembelajaran inklusif dan berdiferensiasi di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari 30 artikel ilmiah terbitan 2020–2025, dengan 15 artikel utama dianalisis mendalam melalui klasifikasi tematik. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendekatan humanistik memiliki potensi besar dalam mendukung terciptanya ruang belajar yang empatik, adaptif, dan bermakna. Nilai-nilai seperti empati, penghargaan tanpa syarat, dan aktualisasi diri mendorong terciptanya lingkungan belajar yang mendukung kesejahteraan psikologis siswa. Implementasi pendekatan ini terbukti relevan dalam konteks Kurikulum Merdeka, khususnya melalui fleksibilitas capaian pembelajaran dan pelaksanaan diferensiasi. Meskipun demikian, ditemukan sejumlah tantangan, seperti keterbatasan pemahaman guru dan belum optimalnya budaya sekolah inklusif. Oleh karena itu, penguatan pelatihan guru berbasis nilai serta dokumentasi praktik baik menjadi strategi penting. Kajian ini merekomendasikan integrasi pendekatan humanistik sebagai kerangka nilai utama dalam pengembangan kurikulum MI yang berkelanjutan.
Copyrights © 2025