Journal of Public Health Concerns
Vol. 5 No. 6 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns

Sebaran kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Batang 2: Spatial analysis

Febrymellinia, Karine Laurenza Aulia (Unknown)
Indriyani, Yulis (Unknown)
Irawan, Teguh (Unknown)



Article Info

Publish Date
08 Aug 2025

Abstract

Background: Diarrhea is a disease characterized by more frequent bowel movements than usual, with looser or more watery stools. Generally, diarrhea is a symptom of an infection in the intestinal tract, which can be caused by bacteria, parasites, or viruses. The incidence of diarrhea worldwide reaches nearly 1.7 billion children each year. This disease is the third leading cause of death in children aged 1-59 months, with approximately 443,832 deaths annually in children under 5 years of age and 50,851 deaths in children aged 5-9 years. In addition to being a cause of death in children, diarrhea is also a major factor in malnutrition in children under 5 years of age worldwide. Purpose:To determine the distribution of diarrheal cases in the Batang 2 Community Health Center work area. Method: This ecological study involved spatial analysis. Data on 506 diarrhea cases were collected, comprising 159 toddlers and 347 children over 6 years of age. Subjects were individuals with diarrhea at the Batang 2 Community Health Center. The data source was secondary data. Variables included age, gender, location, month of diarrhea occurrence, toilet ownership, and water source. The data collection technique used was document analysis, which included data on diarrhea cases at the Batang 2 Community Health Center. The data was then processed using QGIS 3.38, the Quantum Geographic Information System. Results: Data on diarrhea cases in the Batang 2 Community Health Center's work area during 2024 reached 506 cases. The majority were in North Karangasem Village, with 172-214 cases. The distribution of diarrhea cases was mostly in women, namely 282 (55.7%), and most occurred in the age group ≥6 years, namely 347 (68.6%). Meanwhile, based on the time period of the month of the incident, the highest diarrhea incident data occurred in December with 66 cases and the lowest diarrhea incident occurred in April with 21 cases. Conclusion: The incidence of diarrhea at Batang 2 Community Health Center in 2024 was 506. The highest potential for diarrhea cases occurred in December 2024, and the area with the highest incidence was North Karangasem Village. Environmental protection and healthy lifestyle behaviors are the most important factors influencing diarrhea incidence. Suggestion: Relevant parties are expected to conduct regular and periodic education for communities living in densely populated areas about the importance of environmental sanitation and a healthy lifestyle in preventing diarrhea cases from continuing. Keywords: Diarrhea incidence, Distribution of diarrhea cases, Quantum geographic information system Pendahuluan: Diare merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan frekuensi buang air besar lebih sering dari biasanya dengan bentuk feses lebih encer ataupun cair. Pada umumnya penyakit diare merupakan suatu gejala infeksi yang terjadi di saluran usus, yang mana dapat diakibatkan oleh organisme bakteri, parasite, maupun virus. Kejadian diare didunia sendiri hampir mencapai 1.7 miliar pada anak disetiap tahunnya. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab kematian menempati urutan ketiga pada anaak usia 1-59 bulan, dengan angka Kejadian diare kematian setiap tahunnya sekitar 443.832 pada kategori umur dibawah 5 tahun dan pada anak usia 5-9 tahun mencapai 50.851 kematian. Selain menjadi salah satu penyebab kematian pada anak, diare juga merupakan faktor utama penyebab terjadinya kekurangan gizi pada anak dibawah usia 5 tahun di dunia. Tujuan: Untuk mengetahui sebaran kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Batang 2. Metode: Kegiatan penelitian studi ekologi, dengan analisis spasial. Dengan data jumlah kejadian diare sebesar 506 kasus yang terdiri dari 159 kelompok balita dan 347 kelompok usia diatas 6 tahun. Subjek yang diteliti ialah orang dengan kejadian diare di Puskesmas Batang 2. Sumber data pada penelitian ini yaitu data sekunder. Variabel yang digunakan mencakup usia, jenis kelamin, tempat, bulan menurut kejadian diare. kepemilikan jamban, serta sumber air. Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan dokumen, yang mana dokumen berupa data kejadian diare yang ada di Puskesmas Batang 2. Kemudian, data yang telah didapat diolah menggunakan aplikasi QGIS 3.38 atau Quantum Geographic Information System. Hasil: Menunjukkan bahwa data kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Batang 2 selama tahun 2024 mencapai 506 kasus. Sebagian besar di Desa Karangasem Utara dengan jumlah kejadian diare sebanyak 172-214 kasus. sebaran kejadian diare sebagian besar adalah perempuan yaitu sebanyak 282 (55.7%) dan sebagian besar terjadi pada kelompok usia ≥6 tahun yaitu sebanyak 347 (68.6%). Sedangkan berdasarkan periode waktu bulan kejadian mendapatkan data kejadian diare tertinggi terjadi pada bulan Desember sebanyak 66 kasus dan kejadian diare terendah terjadi pada bulan April sebanyak 21 kasus. Simpulan: Kejadian diare di Puskesmas Batang 2 pada tahun 2024 sebanyak 506 kasus. Potensi tertinggi kejadian diare terjadi di bulan Desember 2024 dan wilayah yang mendapatkan kejadian diare terbanyak di Desa Karangasem Utara. Faktor menjaga lingkungan dan perilaku pola hidup sehat adalah yang paling menentukan terhadap kejadian diare. Saran: Diharapkan kepada pihak terkait untuk melakukan edukasi secara rutin dan berkala kepada masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah yang padat penduduk tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan berpola hidup sehat dalam menanggulangi kejadian diare agar tidak berkelanjutan.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

phc

Publisher

Subject

Nursing Public Health

Description

Jurnal pengabdian kepada masyarakat dibidang kesehatan meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif pada semua tingkat usia baik secara individu, kelompok maupun lembaga pendidikan sekolah. Kegiatannya yang diawali dengan survei lapangan dan temuan masalah kesehatan yang dialami ...