Pemanfaatan sumber daya alam, khususnya tanaman cabai puyang, oleh masyarakat Kampung Samin di Bojonegoro merupakan contoh nyata dari bagaimana kearifan lokal pengetahuan tradisional dapat digunakan untuk pengembangan pariwisata kesehatan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Melalui metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi, penelitian ini mengidentifikasi bahwa cabai puyang tidak hanya berperan sebagai bahan masakan, tetapi juga sebagai pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit. Hasil wawancara dengan ibu PKK Kampung Samin menunjukkan bahwa cabai puyang diolah menjadi herbal yang memiliki manfaat dalam pengobatan berbagai penyakit, dan pengetahuan ini turun temurun diperoleh dari para tetuah adat. Tidak hanya dijadikan sebagai herbal untuk kebutuhan rumah tangga, cabai puyang juga menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga yang memiliki tanaman tersebut di halaman rumah mereka. Melalui kegiatan jual-beli herbal cabai puyang, para ibu PKK aktif dalam memasok produk herbal ini ke pasar lokal. Praktik ini menjadi cerminan dari keinginan masyarakat Kampung Samin untuk mengembangkan sektor pariwisata Kesehatan dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki serta mengelolanya dengan bijaksana. Dengan demikian, pengembangan pariwisata kesehatan berbasis tanaman obat seperti cabai puyang menyoroti pentingnya pemberdayaan ekonomi masyarakat, pelestarian lingkungan, dan memperkuat identitas budaya lokal. Dampak positifnya terasa dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan melestarikan kearifan lokal yang berharga bagi generasi mendatang.
Copyrights © 2025