Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kompetensi literasi siswa selama dan pascapandemi COVID-19. Studi ini berfokus pada program SMART Plus yang mencakup sedekah buku, agen literasi, perpustakaan keliling, dan publikasi karya siswa, dengan tujuan mendeskripsikan inovasi literasi kolaboratif berbasis masyarakat melalui pendekatan Total Quality Management (TQM) di SMP. Metode kualitatif studi kasus digunakan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi, dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Hasil menunjukkan penerapan TQM pada perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan mampu meningkatkan capaian literasi siswa, tercermin pada 95,56% siswa yang mencapai kompetensi minimum, meningkat signifikan dibanding sebelum program. Dampak lainnya adalah meningkatnya minat baca, munculnya karya tulis siswa, dan terbentuknya budaya membaca di sekolah maupun rumah. Pembahasan menegaskan keberhasilan program didukung kepemimpinan kepala sekolah, kolaborasi multi-pihak, dan pemanfaatan media sosial, dengan tantangan rendahnya budaya membaca di rumah dan terbatasnya koleksi buku akademik.
Copyrights © 2025