Industri batik, khususnya pada skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menghadapi tantangan serius terkait limbah produksi yang berdampak pada lingkungan dan efisiensi operasional. Prinsip zero waste menawarkan solusi strategis melalui pengurangan limbah sejak tahap perancangan, efisiensi penggunaan sumber daya, dan pemanfaatan teknologi tepat guna. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji potensi penerapan prinsip zero waste dalam manajemen operasional batik di era Industri 5.0. Metode yang digunakan adalah studi kualitatif deskriptif di beberapa UMKM batik Pekalongan. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan zero waste dapat dilakukan melalui integrasi desain pola efisien (misalnya draping dan modular), pemanfaatan aplikasi digital untuk perancangan motif, penggunaan teknologi sederhana dan pengelolaan limbah kolektif. Namun, implementasi menyeluruh masih terhambat oleh keterbatasan modal, minimnya pelatihan desain berkelanjutan, serta belum meratanya dukungan infrastruktur. Kesimpulannya, prinsip zero waste berpotensi meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi dampak lingkungan, dan memperkuat daya saing UMKM batik Pekalongan, terutama jika didukung oleh kebijakan, kolaborasi, dan pendampingan teknis yang berkelanjutan.
Copyrights © 2025