Stunting masih menjadi masalah gizi kronis yang tinggi di Indonesia, terutama akibat rendahnya asupan protein dan zat besi pada anak balita. Salah satu upaya pencegahannya adalah melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang kaya akan protein dan zat besi. Inovasi produk seperti kaki naga ikan kembung dengan penambahan tahu dan daun kelor sebagai bahan pangan tinggi protein menjadi alternatif yang potensial. Mengetahui daya terima, serta kandungan protein dan zat besi pada kaki naga ikan kembung dengan penambahan tahu dan daun kelor sebagai PMT pencegahan stunting. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan: P0 (kontrol), P1 (30 g tahu dan 10 g daun kelor), dan P2 (25 g tahu dan 15 g daun kelor). Uji daya terima dilakukan secara organoleptik dengan metode hedonik oleh 40 panelis agak terlatih. Kandungan protein dianalisis menggunakan metode Kjeldahl, dan zat besi dianalisis dengan metode spektrofotometri serapan atom (AAS). Uji organoleptik menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pada parameter warna (p>0,05), namun terdapat perbedaan nyata pada aroma, tekstur, dan rasa (p<0,05). Perlakuan P1 memperoleh nilai tertinggi dalam ketiga parameter tersebut. Kandungan protein meningkat dari 9,02 g (P0) menjadi 9,76 g (P1), dan zat besi dari 3,71 mg menjadi 3,90 mg per 100 g. Perlakuan P1 (penambahan 30 g tahu dan 10 g daun kelor) memberikan daya terima terbaik serta kandungan protein dan zat besi lebih tinggi dibanding kontrol, sehingga berpotensi sebagai PMT pencegahan stunting.
Copyrights © 2025