<![CDATA[Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah salah satu gangguan kesehatan yang umum terjadi di daerah pesisir, terutama pada masyarakat dengan kondisi rumah yang tidak memenuhi standar kesehatan. Studi ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara kondisi fisik rumah dan kasus ISPA pada masyarakat di daerah pesisir Kota Medan. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang (cross-sectional) dan melibatkan 160 responden yang tinggal di Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Belawan. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Variabel fisik rumah yang dianalisis meliputi langit-langit, dinding, lantai, jendela kamar tidur, jendela ruang keluarga, ventilasi, lubang asap dapur, dan pencahayaan. Analisis dilakukan menggunakan perangkat lunak JASP dengan uji chi square dan prevalence ratio (PR). Hasil analisis menegaskan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kondisi langit-langit rumah (p=0,016), keberadaan jendela kamar tidur (p=0,048), dan pencahayaan alami (p=0,007) dengan ISPA. Sementara itu, variabel fisik lain tidak menunjukkan keterkaitan yang bermakna secara statistik. Dapat disimpulkan bahwa beberapa aspek fisik rumah yang tidak memenuhi standar layak huni berperan dalam tingginya angka kasus ISPA di daerah pesisir, sehingga intervensi berupa perbaikan fisik rumah dan edukasi rumah sehat sangat diperlukan. Langit langit rumah di pesisir sebaiknya menggunakan material tahan lembap seperti gypsum atau papan fiber semen untuk mencegah pertumbuhan jamur yang memperparah ISPA.]]>
Copyrights © 2025
