Pesatnya perkembangan teknologi telah mendorong perubahan signifikan dalam sistem keuangan, termasuk meningkatnya penggunaan digital banking dan e-wallet sebagai alat transaksi utama. Mahasiswa, khususnya dari generasi Z, menjadi salah satu kelompok pengguna terbesar layanan keuangan digital karena kemudahan akses, fitur menarik, serta efisiensi yang ditawarkan. Namun, kemudahan ini juga memunculkan berbagai tantangan, seperti meningkatnya perilaku konsumtif, potensi belanja impulsif, dan risiko keamanan data. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peluang dan tantangan penggunaan e-wallet dan digital banking di kalangan mahasiswa serta dampaknya terhadap kebiasaan pengelolaan keuangan pribadi (budgeting). Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif melalui studi literatur dari berbagai sumber relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun layanan keuangan digital memberikan kemudahan dan efisiensi dalam transaksi, penggunaannya yang tidak disertai dengan pemahaman literasi keuangan yang memadai dapat berdampak negatif terhadap kestabilan finansial mahasiswa. Di sisi lain, teknologi ini juga membuka peluang untuk membentuk kebiasaan budgeting yang lebih terstruktur, terutama melalui fitur pencatatan transaksi dan perencanaan keuangan dalam aplikasi digital. Strategi yang direkomendasikan dalam pengelolaan keuangan mahasiswa meliputi pemisahan rekening operasional dan rekening tabungan, penerapan metode anggaran seperti 50/30/20, serta pemanfaatan aplikasi budgeting digital. Dengan strategi yang tepat, mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi keuangan digital secara bijak untuk mendukung kestabilan dan kedisiplinan finansial mereka.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025