Artikel ini menganalisis ketidakstabilan ekonomi akibat krisis ekonomi yang berdampak langsung pada mahasiswa Muslim, yang tidak hanya menghadapi tekanan keuangan, tetapi juga terpengaruh oleh budaya digital yang mendorong perilaku konsumtif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran anggaran pribadi berbasis syariah dalam menekan gaya hidup konsumtif mahasiswa Muslim. Dengan menggunakan metode kajian pustaka, penelitian ini menganalisis berbagai sumber akademik yang berkaitan dengan prinsip keuangan Islam, pola konsumsi mahasiswa, dan tantangan ekonomi saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa yang belum memiliki literasi keuangan yang memadai, sehingga cenderung memiliki kebiasaan belanja yang tidak terkontrol dan mudah terpengaruh media sosial. Namun, dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam seperti qana’ah (merasa cukup), zuhud (hidup sederhana), tawazun (keseimbangan), dan larangan israf (berlebihan) dalam pengelolaan keuangan pribadi, mahasiswa terdorong untuk lebih disiplin dan etis dalam mengatur keuangannya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa anggaran pribadi berbasis syariah tidak hanya membantu mahasiswa mengelola pengeluaran, tetapi juga membangun kesadaran spiritual dalam mengelola harta. Kontribusi penelitian ini terletak pada penyusunan kerangka konseptual yang menggabungkan etika Islam ke dalam literasi keuangan pribadi sebagai strategi praktis dalam mendorong perilaku keuangan yang bertanggung jawab di kalangan mahasiswa.
Copyrights © 2025