Penyandang disabilitas sensorik netra menghadapi tantangan kompleks dalam penguasaan soft skill yang berperan penting bagi kemandirian, partisipasi sosial, dan kesiapan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen soft skill serta mengidentifikasi kendala implementasinya di lembaga rehabilitasi. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus, melibatkan sepuluh penerima manfaat, empat staf pembimbing, dan dua pengelola lembaga. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan telaah dokumen program pelatihan. Analisis data dilakukan dengan teknik reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan secara interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan soft skill mencakup perencanaan kurikulum pelatihan, pembimbingan terstruktur, dan evaluasi berbasis kompetensi sosial serta emosional. Namun, implementasinya terkendala oleh keterbatasan sumber daya manusia terlatih, minimnya sarana pembelajaran adaptif, dan rendahnya dukungan kebijakan berkelanjutan. Temuan ini menegaskan perlunya strategi penguatan kapasitas manajerial, penyediaan media pembelajaran inklusif, dan sinergi lintas sektor untuk memastikan keberhasilan program pengembangan soft skill bagi penyandang disabilitas sensorik netra.
Copyrights © 2025